Gara-gara China, Nilai Bitcoin Anjlok

Pemerintah China meminta perbankan lakukan tindakan keras terhadap aktivitas Bitcoin.

CFR
Bitcoin. Nilai Bitcoin telah jatuh di bawah 30 ribu dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima bulan. Hal ini kemungkinan karena terpukul oleh tindakan keras China terhadap mata uang kripto paling populer di dunia.
Rep: Idealisa masyrafina Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai Bitcoin telah jatuh di bawah 30 ribu dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima bulan. Hal ini kemungkinan karena terpukul oleh tindakan keras China terhadap mata uang kripto paling populer di dunia.

Baca Juga

Mata uang digital merosot menjadi sekitar 28.890 dolar AS, dan telah kehilangan lebih dari 50 persen nilainya sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa 64.870 dolar AS pada bulan April.

China telah memberi tahu bank dan platform pembayaran untuk berhenti mendukung transaksi mata uang digital, dilansir di BBC, Rabu (23/6). Sebelumnya pada Jumat, Pemerintah China memerintahkan untuk menghentikan penambangan Bitcoin di provinsi Sichuan.

Pada Senin (21/6), bank sentral China mengatakan, baru-baru ini memanggil beberapa bank besar dan perusahaan pembayaran untuk meminta mereka mengambil tindakan lebih keras atas perdagangan mata uang kripto.

Bank diberitahu untuk tidak menyediakan produk atau layanan seperti perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi mata uang kripto, menurut bank sentral People's Bank of China.

Pemberi pinjaman terbesar ketiga di China berdasarkan aset, Bank Pertanian China, mengatakan pihaknya mengikuti panduan PBOC dan akan melakukan uji tuntas pada klien untuk membasmi kegiatan ilegal yang melibatkan penambangan dan transaksi mata uang kripto.

Bank Tabungan Pos China juga mengatakan, tidak akan memfasilitasi transaksi kripto apa pun. Platform pembayaran seluler dan online Alipay, yang dimiliki oleh raksasa teknologi keuangan China Ant Group, mengatakan akan menyiapkan sistem pemantauan untuk mendeteksi transaksi kripto ilegal.

Langkah terbaru datang setelah pihak berwenang di provinsi barat daya Sichuan pada hari Jumat memerintahkan operasi penambangan Bitcoin untuk ditutup.

Pihak berwenang memerintahkan penutupan 26 tambang minggu lalu, menurut pemberitahuan yang beredar luas di situs media sosial China dan dikonfirmasi oleh mantan penambang Bitcoin.

Sichuan, daerah pegunungan di barat daya China adalah rumah bagi banyak tambang kripto, pada dasarnya pusat-pusat besar dengan rak demi rak prosesor komputer, karena banyaknya pembangkit listrik tenaga air di sana.

China menyumbang sekitar 65 persen dari produksi Bitcoin global tahun lalu, dengan peringkat Sichuan sebagai produsen terbesar kedua, menurut penelitian oleh University of Cambridge.

Bulan lalu, kabinet China, Dewan Negara, mengatakan, akan menindak penambangan dan perdagangan mata uang kripto sebagai bagian dari kampanye untuk mengendalikan risiko keuangan.

Beberapa analis telah memperingatkan potensi penurunan lebih lanjut dalam harga Bitcoin karena fenomena grafik harga yang dikenal sebagai 'death cross', yang terjadi ketika garis tren rata-rata jangka pendek melintasi di bawah garis tren rata-rata jangka panjang.

Mata uang kripto lainnya juga turun karena investor khawatir tentang regulasi mata uang digital yang lebih ketat di seluruh dunia.

Secara terpisah, rumah lelang Sotheby's mengatakan, berlian langka berbentuk buah pir yang diperkirakan akan terjual sebanyak 15 juta dolar AS dapat dibeli di lelang bulan depan menggunakan mata uang kripto. Ini pertama kalinya berlian sebesar itu ditawarkan dalam penjualan publik dengan mata uang digital. 

 
Berita Terpopuler