Sindrom Langka Covid-19 Anak Ditemukan pada Orang Dewasa

Orang dewasa juga tak lepas dari risiko mengalami sindrom langka akibat Covid-19.

AP/Jorge Saenz
Seorang dokter dan perawat merawat pasien Covid-19 di ICU rumah sakit (Ilustrasi). Sindrom langka terkait Covid-19 yang ditemukan pada anak didapati terjadi juga pada orang dewasa.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) merupakan sindrom langka yang dapat ditemukan pada anak penderita Covid-19. Sindrom ini ternyata juga bisa ditemukan pada orang dewasa dengan riwayat Covid-19.

Pada orang dewasa, sindrom ini dikenal dengan nama multisystem inflammatory syndrom in adult (MIS-A). Menurut Canadian Medical Association Journal, satu kasus MIS-A telah ditemukan pada seorang laki-laki Kanada berusia 60 tahun.

Laki-laki tersebut mulanya mencari pertolongan medis di rumah sakit karena mengalami beberapa gejala berkepanjangan. Ia merasa sesak napas, demam tinggi, bengkak, dan kelelahan berat.

Pasien laki-laki ini diketahui pernah terdiagnosis Covid-19 sekitar empat pekan sebelum gejala-gejala baru ini muncul. Serangkaian pemeriksaan terkini menunjukkan adanya pembesaran jantung dan pembengkakan paru.

Pasien tersebut belum pernah menerima vaksin Covid-19. Dia juga tampak tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta lain.

Tim dokter yang menangani pasien tersebut melihat adanya kesamaan antara gejala yang dialami sang pasien dengan MIS-C pada anak. Dokter anak dan dokter spesialis rheumatologi dewasa yang menangani sang pasien sepakat bahwa pasien tersebut memenuhi kriteria awal CDC untuk MIS-A dan juga kriteria untuk penyakit Kawasaki.

"Tampilannya mirip dengan laporan kasus-kasus tak umum tapi merupakan komplikasi berat pada anak kecil serta remaja yang terinfeksi SARS-CoV-2, yaitu MIS-C, dan juga penyakit seperti Kawasaki," ungkap dua dokter spesialis penyakit menular dari Cumming School of Medicine University of Calgary Dr Genevieve Kerkerian dan Dr Stephen Vaughan, seperti dilansir Fox News, dikutip Selasa (22/6).

MIS-C dapat menyebabkan bagian-bagian tubuh yang berbeda mengalami inflamasi. Beberapa di antaranya adalah jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ-organ pencernaan.

Baca Juga

Sebenarnya, belum ada terapi yang terstandar untuk menangani kasus MIS-A. Akan tetapi, sang pasien dirawat dengan acetylsalicylic acid, methylprednisolone, dan immunoglobulin intravena.

Setelah 24 jam, gejala yang dialami pasien mulai membaik. Lima hari setelah dirawat di rumah sakit, pasien tersebut diperbolehkan untuk pulang. Saat kontrol dua pekan kemudian, para dokter menemukan adanya perbaikan kondisi pada pasien.

Lesi ungu sangat mirip dengan cacar air, campak, atau bengkak akibat kedinginan diduga menjadi pertanda terjadinya sindrom peradangan multisistem pada anak yang positif Covid-19. - (Newsflash / Consejo Jenderal De Colegios Ofic)

Kasus MIS-A mungkin sudah pernah ditemukan sebelumnya pada orang dewasa. Alasannya, pada Oktober 2020 lalu, CDC pernah mempublikasikan ulasan mengenai 27 kasus pada orang dewasa yang deskripsinya sesuai dengan kasus multisystem inflammatory syndrome.

"Semakin kita mempelajari tentang MIS-A, alangkah baiknya untuk tidak berasumsi mengenai batasan usia ketika mempertimbangkan diagnosis (MIS-A)," jelas peneliti.

 
Berita Terpopuler