Ramah Lingkungan Saat Ibadah Haji

Ramah Lingkungan Saat Ibadah Haji.

Republika/Fitriyan Zamzami
Ramah Lingkungan Saat Ibadah Haji. Foto: Pekerja kebersihan asal Bangladesh membersihkan sesampahan di Jamarat, Mina, Kamis (23/8). Sekurangnya 42 ribu ton sampah dihasilkan musim haji kali ini.
Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Jamaah harus memiliki komitmen untuk selalu menjaga lingkungan saat tiba dan pulang dari ibadah haji. Salah satu yang dapat jamaah lakukan dalam menjaga lingkungannya itu yakni tidak membeli kantong atau botol plastik untuk dibawa pada saat haji. 

Baca Juga

"Kantong dan botol plastik sangat berbahaya bagi planet ini," kata Dr. Husna Ahmad dalam bukunya  Haji Ramah Lingkungan.

Maka dari itu saran Dr Husna, jamaah ketika menjalankan ibadah haji harus mencari alternatif untuk membawa sesuatu keperluannya seperti tas yang terbuat dari goni atau kain dan botol yang dapat digunakan kembali. Bukan tas plastik yang bahannya tidak bisa diurah oleh bumi.

"Karena kantong-kantong yang terbuat dari plastik tidak dapat mengalami biodegradasi," katanya.

Dr Husna menyampaikan, biodegradasi artinya terurai oleh unsur-unsur biologi. Cahaya yang menghancurkannya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan lebih kecil lagi, yang kemudian bahan-bahan plastik juga akan mencemari tanah serta air.

"Dan sangat sulit serta memerlukan biaya yang mahal untuk menghilangkannya," katanya.

Dr Husna mengatakan, pada tahun 2010 sekitar 100 juta botol plastik ditinggalkan di lokasi-lokasi ibadah haji. Padahal sebenarnya perbuata tidak ramah lingkungan yang dilakukan para jamaah itu mudah dicegah.

"Tindakan sederhana yang kita lakukan bersama-sama dapat membuat makna lingkungan yang besar dan positif pada ibadah haji," katanya.

 

 

 

 
Berita Terpopuler