Calon Haji Kenya Kecewa Belum Bisa Berangkat Haji

Pada 2019, sekitar 4.500 warga Kenya yang melaksanakan ibadah haji.

EPA/Dai Kurokawa
Muslim Kenya meninggalkan masjid usai menunaikan shalat ashar di masjid di Mombasa, Kenya, beberapa waktu lalu.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, Rajab Rama, pengusaha berusia 48 tahun di Kenya, kecewa setelah mengetahui bakal batal berangkat haji. Rajab, salah satu dari sekian banyak jaamaah Masjdi Al Aksa di Nairobi yang mengetahui bahwa mereka tak jadi diberangkatkan haji tahun ini.

Baca Juga

“Saya mendapat vaksinasi lengkap untuk ini. Saya tahu akan diminta sertifikat vaksinasi. Saya berdoa setiap hari agar saya dan keluarga berangkat haji. Saya kecaewa tapi ini diluar kemampuan kami,"katanya seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (21/6).

Ketua Dewan Nasional Muslim Kenya (Supkem), Hassan Ole Naado, mengkonfirmasi batalnya keberangkan calon haji Kenya ke Tanah Suci sebagai dampak dari virus corona. Menurutnya, keputusan Arab Saudi untuk menyelenggarakan haji hanya untuk warga Saudi dan pekerja asing di negaranya merupakan kehendak Allah SWT.

"Hanya Allah yang memilih mereka yang menjadi tamu-Nya,"kata dia. Ole Naado meminta Muslim Kenya untuk terus berdoa kepada Allah agar bisa kembali melaksanakan haji.

 

 

Hafeez Mohammed, 62 tahun, mengaku kecewa dengan kabar tersebut. Menurutnya, Arab Saudi telah bekerja dengan baik mengendalikan virus corona. Namun, tidaklah mudah bagi pemerintah Saudi untuk menjaga dan menampung calon haji dari berbagai belahan dunia tanpa ada risiko tertular virus.

"Saya bersyukur kepada Allah atas segala kesempatan yang saya miliki. Saya sudah beberapa kali pergi umrah, setiap ada kesempatan saya berangkat haji dan umrah. Saya ikhlas, dan berdoa untuk mereka yang belum mendapat kesempatan berangkat haji,"katanya. 

 

Pemerintah Saudi memutuskan pelaksanaan haji tahun ini akan dibatasi untuk penduduk dan warga negara dari dalam Kerajaan. Total jamaah haji tahun ini dibatasi hanya 60.000 orang, termasuk warga negara Saudi dan pekerja asing yang bekerja di Saudi. Pada 2019, sekitar 4.500 warga Kenya yang melaksanakan ibadah haji.

 
Berita Terpopuler