Kasus Covid Melonjak, Moskow Tutup Zona Fans Euro 2020

Zona fans Euro 2020 ditutup karena kembali melonjaknya kasus Covid di Rusia.

EPA-EFE/VICKIE FLORES
Logo EURO 2020 (ilustrasi)
Rep: Idealisa masyrafina Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Zona penggemar Euro 2020 di Kota Moskow ditutup, setelah kasus Covid-19 di Ibu Kota Rusia itu mencatat rekor jumlah kasus baru. Tercatat pada Jumat (18/9) ada 17.262 kasus baru Covid telah dicatat di seluruh negeri selama 24 jam sebelumnya. 

Baca Juga

Dari jumlah tersebut, 9.056 diamati di Moskow saja, penghitungan harian tertinggi yang diamati di ibu kota Rusia sejak awal pandemi. Sebanyak 453 kematian lebih lanjut juga terdaftar secara nasional, sehingga jumlah total kematian negara itu menjadi 128.445, tertinggi keenam di dunia.

Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengumumkan bahwa zona penggemar EURO 2020 di kompleks Olimpiade Luzhniki telah ditutup dan memberlakukan larangan pada semua acara yang melibatkan lebih dari 1.000 orang. Rusia menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Euro 2020. Ada tujuh pertandingan yang dimainkan di St Peterburg, kota kedua negara itu.

"Kami menghentikan acara hiburan massal untuk sementara waktu, dan kami juga harus menutup tempat dansa dan zona penggemar untuk sementara waktu," kata Sobyanin di situsnya, dilansir di Euronews, Sabtu (19/6).

Penutupan restoran di pusat perbelanjaan, serta kebun binatang dan semua fasilitas di taman umum termasuk taman bermain dan fasilitas olahraga, yang ditetapkan akhir pekan lalu, juga diperpanjang hingga 29 Juni. Restoran dan bar juga harus mematuhi jam malam yang berlaku mulai pukul 23.00 WIB hingga 06.00 WIB.

 

Dia juga mengumumkan bahwa kota itu akan bereksperimen dalam beberapa minggu mendatang dengan memperkenalkan restoran "bebas Covid", yang akan memungkinkan perusahaan dengan 100 persen staf mereka divaksinasi untuk menyambut orang-orang yang telah diimunisasi atau yang memiliki tes PCR negatif tanpa  pembatasan atau jarak. 

Meskipun menggembar-gemborkan vaksin Sputnik V buatan sendiri secara internasional, Rusia berjuang untuk menginokulasi populasinya sendiri.

Sejak Desember, hanya 19 juta dari 146 juta penduduk negara itu yang telah menerima setidaknya satu dosis, menurut sensus situs web Gogov, yang mengumpulkan data dari wilayah dan media tanpa adanya statistik nasional resmi.

Di Moskow, 1,8 juta orang telah menerima setidaknya satu suntikan dari populasi resmi kota yang berjumlah 12 hingga 13 juta. Ibu kota Rusia dan wilayah sekitarnya termasuk di antara empat wilayah yang mewajibkan vaksinasi minggu ini bagi pekerja di sektor ritel, pendidikan, dan layanan lainnya, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan tingkat imunisasi yang rendah di negara itu.

Pejabat di empat wilayah tersebut memerintahkan bisnis dan institusi yang terlibat dalam ritel, pendidikan, perawatan kesehatan, transportasi umum, kecantikan, hiburan, dan industri lainnya yang melayani banyak orang untuk memastikan bahwa setidaknya 60 persen staf mereka telah divaksinasi lengkap.

Pihak berwenang di wilayah timur jauh Sakhalin tidak menetapkan tenggat waktu tetapi mengatakan bahwa individu yang menolak untuk divaksinasi tanpa alasan medis yang sah akan diskors dari pekerjaan sampai mereka mendapatkan suntikan. 

 

 
Berita Terpopuler