Kelompok Suporter Parma Tolak Kehadiran Buffon

Parma adalah satu-satunya klub yang memberikan Gianluigi Buffon trofi di Eropa.

Fabio Ferrari / LaPresse via AP
Gianluigi Buffon.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, PARMA -- Kelompok suporter utama Parma, yang dikenal dengan sebutan Boys, diketahui memasang sebuah spanduk di depan pintu masuk Stadion Ennio Tardini, markas Parma. Spanduk itu berisikan penolakan terhadap Gianluigi Buffon, yang kembali memperkuat I Gialloblu setelah meninggalkan klub tersebut selama 26 tahun.

Lewat sebuah video singkat yang diunggah di laman resmi klub, Parma mengumumkan perekrutan Buffon, yang mengawali karier profesionalnya bersama I Gialloblu. Dalam video singkat rilisan Parma tersebut, perekrutan Buffon ini digambarkan dengan kembalinya salah satu pahlawan super keluaran DC Comics, Superman, ke Stadion Ennio Tardini.

Superman merupakan julukan yang diberikan para supporter Parma usai penampilan impresif Buffon pada musim debutnya memperkuat tim utama I Gialloblu pada musim 1995/1996. Selain merujuk pada kaos yang dikenakan Buffon dalam sebuah laga, julukan Superman juga mengacu pada kemampuan Buffon dalam reflek, kelincahan, dan kepiawaian dalam membaca arah datangnya bola.

Nantinya, penjaga gawang berusia 43 tahun itu akan memperkuat tim utama Parma, yang bakal berlaga di pentas Serie B Liga Italia pada musim depan. Kabarnya, Buffon diikat dengan durasi kontrak hingga 2023 mendatang. Ini menjadi kesempatan kedua Buffon memperkuat Parma. Sebelumnya, jebolan tim junior Parma itu dipercaya menjadi penjaga gawang nomor satu di tim utama Parma pada 1995 hingga 2001.

Buffon kemudian meninggalkan Parma pada 2001 dan menerima pinangan Juventus dengan banderol transfer mencapai 50 juta euro. Kini, setelah 26 tahun meninggalkan klub pertamanya itu, Buffon kembali.


Namun, kembalinya BUffon ke Parma ternyata tidak mendapatkan sambutan hangat dari kelompok ultras utama Parma, Boys. Penolakan ini disuarakan Boys lewat spanduk yang dibentangkan di pintu masuk Stadion Ennio Tardini.

''Anda pergi sebagai tentara bayaran, Anda tidak bisa kembali sebagai pahlawan. Hormati jersey ini,'' tulis pesan dalam spanduk tersebut seperti dilansir Football Italia, Jumat (18/6).

Tidak hanya itu, dalam akun Facebook resmi miliknya, Boys juga mengeluarkan pernyataan terkait penolakan terhadap kehadiran Buffon. Boys pun merujuk pada janji Buffon untuk tidak meninggalkan Parma pada 2001 silam. Namun, janji itu ternyata diingkari mantan penjaga gawang timnas Italia itu dengan bergabung bersama Juventus.

Selain itu, Boys juga menyinggung soal kegagalan Buffon meraih gelar juara di pentas kompetisi Eropa. Sejak meninggalkan Parma, Buffon memang tercatat tidak pernah lagi meraih gelar juara di kompetisi Eropa.

Dalam tiga kesempatan tampil di partai final Liga Champions bersama Juventus, penjaga gawang yang pernah memperkuat Paris Saint Germain (PSG) selama semusim itu selalu gagal memboyong trofi Liga Champions ke markas Juventus.

Sementara saat enam musim mengenakan seragam Parma, Buffon sempat satu kali merengkuh gelar juara Piala UEFA, tepatnya pada musim 1998/1999. Torehan titel Piala UEFA ini dilengkapi Buffon dengan raihan trofi Coppa Italia pada musim yang sama.

''25 tahun lalu, Anda berjanji tidak akan pernah mengenakan seragam itu (jersey Juventus). Namun, tiga minggu setelah berada di Australia, Anda meneken kontrak dengan Gobbi (sebutan untuk Juventus). Sekarang, Anda bergabung dengan satu-satunya klub yang memberikan Anda trofi di Eropa. Setelah semua ini, kami hanya bisa bilang, Anda adalah pria kecil. Hormati jersey ini dan Forza Parma,'' tulis pesan Boys tersebut.

 
Berita Terpopuler