Staycation di Tengah Merebaknya Varian Delta

Staycation menjadi pilihan yang tak mudah mengingat hotel pun jadi tempat isolasi.

Reiny Dwinanda/Republika
Kamar hotel. Staycation dapat menjadi pilihan keluarga untuk mengisi masa liburan sekolah.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa libur sekolah hampir tiba. Sementara itu, SARS-CoV-2 varian Delta terus merebak, membuat aktivitas hiburan keluarga seperti mustahil untuk dilakukan.

Bagaimana dengan staycation? Menginap di hotel belakangan menjadi tren rekreasi yang membuat keluarga tak perlu pergi keluar kota.

Selain itu, banyak keluarga yang meyakini staycation cukup aman untuk dilakukan di masa pandemi Covid-19. Benarkah?

Sebenarnya, staycation di hotel atau vila bisa dianggap relatif aman bila memperhatikan beberapa hal. Salah satunya adalah langsung berangkat dari rumah menuju ke tempat menginap.

Baca Juga

"Kalau aktivitasnya hanya dari rumah langsung ke hotel atau villa, relatif aman," ungkap dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe MSc SpPD dalam virtual media briefing bersama SOS Personal Hygiene, disimak di Jakarta, Kamis (17/6).

Penting juga untuk tidak mampir ke tempat lain selama dalam perjalanan menuju tempat staycation. Upayakan untuk hanya beraktivitas di hotel atau vila saja.

Selain itu, dr Dirga juga menekankan pentingnya menghindari tempat yang ramai selama menginap. Salah satu di antaraya adalah kolam renang.

Hal lain yang tak kalah penting adalah memilih waktu yang tepat untuk staycation. Hindari momen-momen di mana banyak orang mungkin akan berlibur, seperti akhir pekan atau libur panjang.

"Jangan numpuk semua di akhir pekan atau jelas-jelas long weekend pada mau maksain staycation, janganlah, weekday kan bisa bagi-bagi waktu," ujar dr Dirga.

Di lain sisi, hotel juga banyak yang menjadi lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19. Saat merencanakan staycation, sebaiknya hindari hotel yang juga memberikan layanan isolasi mandiri untuk pasien Covid-19, meskipun mungkin mereka berada di lantai yang terpisah.

"Walaupun beda lantai, saya cenderung tidak menganjurkan. Apalagi pada situasi sekarang, sedang tinggi-tingginya, jangan dulu, cari yang aman-aman," kata dr Dirga.

 
Berita Terpopuler