Survei: Islam Jadi Bahasan yang Diwaspadai Masyarakat Jerman

Hampir 60 persen responden menyebut Islam sebagai masalah yang tidak dibicarakan.

stratfor
Keluarga imigran Muslim di Jerman
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas warga Jerman percaya bahwa kebebasan berekspresi dalam bahaya. Patriotisme dan Islam disebut-sebut di antara topik yang harus sangat diwaspadai. Hal ini dibuktikan melalui jajak pendapat yang terbaru.

Baca Juga

Dilansir dari laman RT pada Kamis (17/6), salah satu lembaga survei tertua dan paling terhormat di Jerman, Institut Demoskopi Allensbach melakukan survei yang menghasilkan, hanya 45 persen orang Jerman yang masih percaya bahwa mereka dapat mengekspresikan pendapat politik secara bebas.

Hasil tersebut merupakan angka terendah sejak 1953, ketika lembaga itu mulai melakukan jajak pendapat semacam itu. Hanya beberapa tahun yang lalu, dua pertiga orang Jerman percaya bahwa tidak ada yang menghentikan mereka untuk mengekspresikan pendapat mereka secara bebas.

Menurut survei yang diterbitkan di surat kabar FAZ Jerman pada Rabu (16/6), sebagian besar percaya bahwa kebebasan berekspresi mereka dalam bahaya. Sementara 44 persen merasa seseorang sebaiknya berhati-hati dengan apa yang dikatakan.

 

Hampir 60 persen responden menyebut Islam sebagai masalah yang tidak dibicarakan. Patriotisme juga disebut sebagai topik kontroversial lainnya oleh 28 persen orang Jerman. Isu lain yang menurut banyak responden merasa tidak nyaman adalah hak-hak perempuan, karena 19 persen responden menyebutnya sebagai topik tabu.

Surat kabar Tagesspiegel menyatakan, beberapa topik lain seperti bahasa netral gender atau kata-kata yang dianggap salah secara politis juga dianggap sensitif.

Pendukung berbagai partai politik juga menilai situasi kebebasan berpendapat di Jerman secara berbeda. Mereka yang mendukung Partai Hijau yang berhaluan kiri menggambarkannya dengan cukup positif, seperti yang dilakukan para pendukung Christian Democratic Union (CDU) pimpinan Kanselir Angela Merkel.

Pendukung semua partai lain, termasuk mitra koalisi Merkel-Sosial Demokrat menyatakan mereka harus agak berhati-hati saat mengungkapkan pendapat mereka. Para simpatisan partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) paling tidak puas dengan situasi saat ini, karena hanya 12 persen dari mereka yang mengatakan bahwa mereka dapat dengan bebas mempertahankan pendapat mereka di depan umum.

 
Berita Terpopuler