Afrika Selatan Lockdown karena Gelombang Ketiga Covid-19

Kasus Covid-19 di Afrika Selatan meningkat lebih dari dua kali lipat

AP/Bram Janssen
Paramedis dari layanan ambulans Saaberie Chishty memasuki rumah seorang pasien COVID-19 di Lenasia, Afrika Selatan, ilustrasi
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memberlakukan pembatasan virus corona baru pada Selasa (15/6) malam. Keputusan itu untuk membantu negara itu mengekang penyebaran virus dan menyelamatkan nyawa saat memerangi gelombang ketiga pandemi.

Baca Juga

Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu, Ramaphosa mengatakan, karantina wilayah atau lockdown dilakukan akibat meningkatnya jumlah infeksi. Dia mengatakan jumlah rata-rata infeksi baru setiap hari meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua pekan terakhir dari sekitar 3.700 menjadi 7.500.

"Rata-rata orang yang meninggal karena Covid-19 setiap hari meningkat 48 persen dari 535 dua minggu lalu menjadi 791 dalam tujuh hari terakhir," kata Ramaphosa dikutip dari Anadolu Agency.

Penambahan kasus membuat kabinetnya memutuskan untuk memindahkan negara itu ke Siaga Level 3. Keputusan baru itu melibatkan pembatasan penguncian yang lebih keras termasuk jam malam yang akan dimulai pukul 22.00 hingga 04.00 waktu setempat. Sebelumnya, di bawah status Siaga Level 2, jam malam dimulai pukul 23.00 hingga 04.00.

 

Semua pertemuan pun akan dibatasi maksimal 50 orang di dalam ruangan dan 100 orang di luar ruangan. Pembatasan itu termasuk layanan keagamaan, acara politik, dan pertemuan sosial.

Ramaphosa lebih lanjut mengumumkan bahwa kehadiran di pemakaman dan kremasi juga tidak boleh melebihi 50 orang. Semua jarak sosial dan protokol kesehatan harus dipatuhi.

Doa malam dan pertemuan setelah pemakaman tidak diperbolehkan. Sedangkan penjualan alkohol dari gerai ritel untuk konsumsi di luar lokasi hanya akan diizinkan antara pukul 10.00 hingga 18.00 dari Senin sampai Kamis.

Presiden juga mengatakan bahwa konsumsi alkohol di semua ruang publik, seperti pantai dan taman, dilarang keras. Dia mengatakan kewajiban bagi setiap orang untuk memakai masker yang selalu menutupi hidung dan mulut setiap saat ketika berada di ruang publik.

"Ini adalah pelanggaran pidana untuk tidak melakukannya," kata Ramaphosa.

Afrika Selatan mencatat 8.436 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 1,76 juta. Sebanyak 208 kematian terkait Covid-19 lebih lanjut juga dilaporkan pada periode yang sama, menjadikan jumlah total kematian menjadi 58.087. 

 
Berita Terpopuler