Ini yang Buat Tol Semarang-Demak Istimewa

Tanggul laut akan berfungsi sebagai pengendali banjir.

Humas Pemprov Jateng
Presiden RI, Joko Widodo saat mengunjungi proyek pembangunan Jalan Tol Ruas Semarang- Demak Seksi II (Sayung- Demak)di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Jawa Tengah, Jumat (11/6). Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Rep: Bowo Pribadi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Meninjau progres pembangunan Jalan Tol ruas Semarang-Demak Seksi II, Presiden Joko Widodo memuji pembangunan infrastruktur yang mengintegrasikan jalan bebas hambatan sekaligus juga tanggul laut tersebut.

Keistimewaan jalan tol ini, lanjut Jokowi, adalah fungsinya yang tak hanya sebagai infrastruktur penghubung, tetapi juga sekaligus sebagai infrastruktur tanggul laut yang akan berfungsi sebagai pengendali banjir.

"Maka dengan adanya fungsi kolam retensi dan adanya tanggul laut maka pengembangan area yang tadinya terendam akan menjadi kering," kata Jokowi saat meninjau lokasi pembangunan jalan Tol Semarang- Demak Seksi II Sayung- Demak, di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (11/6).

Nantinya, kawasan di sekitar tol Semarang-Demak Seksi II yang saat ini masih terendam rob akan menjadi kering. Sehingga ke depan bisa dimanfaatkan menjadi kawasan industri dan pendukungnya termasuk pusat- pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Kita harapkan ini segera bisa diselesaikan sehingga, sekali lagi, kita harapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah," kata Jokowi.

Seperti diketahui, Jalan Tol Semarang- Demak yang terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut pesisir Kota Semarang akan memiliki panjang 26,70 kilometer dan terbagi menjadi dua seksi. Seksi I ruas Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 kilometer dan Seksi II Sayung -Demak sepanjang 16,31 kilometer.

Pembangunan Tol Semarang-Demak saat ini masih mengalami kendala, terutama status tanah warga yang tenggelam oleh limpasan air laut. Itu terjadi di area tol Semarang I, yang berada di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sehingga, Proyek Strategis Nasional (PSN) tol sekaligus penahan abrasi laut ini tidak dapat berjalan maksimal.

Baca Juga

 

 
Berita Terpopuler