Rakyat Brunei Diminta Mengamalkan Alquran

Alquran adalah mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

Borneo Buletin.
Pangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah dari Brunei Darussalam.
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR SERI BEGAWAN -- Putra Mahkota dan Menteri Senior di Kantor Perdana Menteri Brunei Darussalam, Pangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah mendesak umat Islam di negara tersebut untuk mengamalkan Alquran secara berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Baca Juga

"Alhamdulillah, Alquran adalah mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan sebagai umat Islam, kita harus menegakkannya dengan kuat," kata Pangeran Al-Muhtadee saat upacara pembukaan Lomba Baca Alquran Tingkat Nasional 1442 Hijrah/2021, dilansir dari laman Borneo Bulletin pada Rabu (9/6).

Putra Mahkota juga mengaitkan keselamatan Brunei Darussalam dari Covid-19 dengan praktik sholat dan sholawat, seperti yang dijelaskan dalam Alquran.

"Alhamdulillah, Brunei Darussalam sangat mengutamakan dan meyakini sepenuhnya amalan shalat dan sholawat dalam Alquran dan As-Sunnah, selain melakukan upaya terpadu dalam penanggulangan wabah virus corona dengan mematuhi pedoman Kementerian Kesehatan," kata dia.

"Dengan pengamalan Alquran, Zikrullah dan Sholawat yang dilakukan secara terus menerus di mushala dan disiarkan di radio dan televisi sekaligus mengejar berkah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, Brunei Darussalam telah dilindungi dan dijauhkan dari sebaran virus corona. Ini karena kita sebagai Muslim sepenuhnya percaya bahwa hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang bisa menyembuhkan penyakit," lanjut dia.

 

 

Dia juga mengatakan, setiap manusia memiliki tanggung jawab mengembangkan kehidupan berpusat di sekitar keluarga, masyarakat dan bangsa melalui kepercayaan, yang perlu dijalankan dalam memimpin kehidupan ini serta akhirat.

"Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mempercayakan tugas kepada manusia untuk menjaga dunia dengan menciptakan dan memperluas populasi sesuai dengan perannya masing-masing sebagai penjaga, dan dalam mempertahankan peradaban manusia," kata Al-Muhtadee Billah. 

"Sebagai pemelihara dan pengelola dunia, manusia perlu memenuhi tanggung jawabnya untuk menjaga kelestarian lingkungan, sehingga menghasilkan manfaat yang dapat dinikmati baik saat ini maupun generasi yang akan datang," lanjut Al-Muhtadee Billah.

Dia mengungkapkan, perlu adanya generasi muda untuk memimpin pembangunan negara melalui penghayatan terhadap ajaran-ajaran yang tertulis, dan pesan yang menyentuh aspek kehidupan, spiritual, mental dan fisik, dalam hal hubungan antara pencipta dan manusia. 

"Umat Islam perlu memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam mengembangkan solidaritas umat, selain menjadi inspirasi serta sumber inovasi dan keseimbangan peradaban," kata Al-Muhtadee Billah.

 

 

"Hal ini sejalan dengan tantangan era yang melampaui bimbingan dan pendidikan spiritual, kita perlu mematuhi perintah dan menghindari larangan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, untuk menumbuhkan kemakmuran, keutuhan dan keharmonisan kehidupan multikultural," ucapnya.

Menurut dia, oleh karenanya apresiasi terhadap ajaran Alquran, yang dimulai sejak masa kanak-kanak, perlu dilihat sebagai kunci untuk melestarikan metode pengajaran dan penyebaran Ilmu Tafsir dan pemahaman Alquran di semua lapisan masyarakat.

"Melalui apresiasi seperti itu masyarakat akan lebih dekat dengan Alquran, memahami pesan sekaligus menghayati ajaran, sejalan dengan cita-cita kita menjadi bangsa Zikir," kata Putra Mahkota.

 

 

 

 
Berita Terpopuler