Makin Banyak Jurnalis Jadi Target Kekerasan Tentara Israel

Pekerja media dipukul dengan peluru plastik, gas air mata, dan bahkan ditahan.

AP Photo / Maya Alleruzzo
Makin Banyak Jurnalis Jadi Target Kekerasan Tentara Israel. Seorang jurnalis memegang plakat yang menggambarkan polisi sedang memukuli wartawan foto AFP Ahmad Gharabli menentang serangan polisi Israel terhadap jurnalis Palestina, di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, Jumat, 28 Mei 2021.
Rep: Ali Mansur Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Beberapa bulan terakhir telah terjadi banyak serangan oleh pasukan Israel terhadap jurnalis yang meliput peristiwa di Yerusalem Timur. Baru-baru ini, polisi Israel menangkap Givara al-Budeiri dari saluran berita yang berbasis di Qatar, Aljazirah dan aktivis Palestina Muna al-Kurd.

Baca Juga

Dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (8/6), ketegangan dimulai di wilayah tersebut pada akhir April dengan serangan pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa. Ketegangan meningkat menjadi kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan daerah yang dihuni oleh orang Arab Israel, dan segera berubah menjadi operasi militer Israel terhadap Jalur Gaza yang diblokade.

Wartawan yang telah lama memantau peristiwa kekerasan di wilayah itu menjadi sasaran pasukan Israel. Pekerja media dipukul dengan peluru plastik, gas air mata, dan bahkan ditahan. Sebuah pernyataan oleh Kementerian Informasi Palestina mengatakan wartawan di Yerusalem menjadi sasaran kekerasan 35 kali pada Mei ini saja.

Pada 23 April 2021, seorang juru kamera Palestina yang bekerja untuk saluran TV Yordania Rajai al-Khatib ditembak di kakinya dengan peluru karet saat meliput acara di sekitar Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem yang diduduki. Pada 7 Mei 2021, empat jurnalis foto lepas, Ata Awaisat, Salih az-Zegari, Bera Ebu Rauz, dan Abdulgafur Zagir terluka ketika pasukan Israel menyerang jamaah di halaman Masjid Al-Aqsa.

Pada 8 Mei 2021, editor berita Timur Tengah Anadolu Agency Turgut Alp Boyraz, jurnalis foto Anadolu Agency Mustafa AlKharouf, dan juru kamera Fayez Abu Rumaila terluka dalam serangan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

 

Pada 10 Mei 2021, peluru karet dan bom suara yang digunakan oleh pasukan Israel menghantam wartawan yang meliput upaya kelompok-kelompok Yahudi fanatik menyerang Masjid Al-Aqsa. Di tanggal yang sama, jurnalis foto Anadolu Agency Mustafa AlKharouf ditembak di dada untuk kedua kalinya dengan peluru karet.

Kemudian urnalis lain yang menderita serangan Israel termasuk jurnalis foto lepas Iyad at-Tawil, Rami al-Khatib dari TV pemerintah Yordania, Misa dari Mean TV lokal. Abu Ghazale, dan jurnalis dari media lokal lainnya Hiba Makkiye, Amir al-Khatib, Ali ad-Devani, Liva Abu Armile, Esid Amarine, dan Muhammad Samrin.

Pada 18 Mei 2021, seorang jurnalis Palestina yang bekerja untuk Aljazirah Latifah Abdul Latiff merekam penahanan seorang anak dan remaja selama protes di Yerusalem Timur yang diduduki. Polisi Israel menyerangnya dan melepaskan jilbabnya.

Wartawan Rama Yousef, yang bekerja untuk saluran TV Yordania Al-Ghad, sedang meliput protes di depan Gerbang Damaskus ketika dia ditembak di kaki oleh polisi Israel dengan peluru karet. Pada 27 Mei 2021, reporter televisi Al-Qafiyah Palestina Ziynet al-Halawani dan juru kamera Wahbi Mekkiye ditahan oleh polisi Israel saat mereka mengikuti protes di lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur untuk mendukung Palestina.

Mekkiye dipukuli dan terluka ketika dia ditahan oleh polisi Israel. Para jurnalis dibebaskan lima hari kemudian.

Pada 5 Juni 2021, Polisi Israel menyerang tim Aljazirah yang meliput aksi duduk di lingkungan Sheikh Jarrah untuk mendukung warga Palestina yang dipindahkan secara paksa dari rumah mereka. Polisi Israel menahan koresponden saluran TV Aljazirah Givara al-Budeiri selama beberapa jam dan membebaskannya dengan larangan masuk di lingkungan Sheikh Jarrah selama 15 hari. Polisi Israel juga menyerang juru kamera Aljazirah Nabil Mazzawi dan merusak kameranya.

Pada 6 Juni 2021, aktivis dan jurnalis Palestina Muna al-Kurd (23 tahun) dan saudara laki-lakinya Muhammad yang mencoba memberi tahu dunia tentang kesalahan dan penggunaan kekuatan berlebihan oleh Israel, ditahan dalam penggerebekan di rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah. Al-Kurd kemudian dibebaskan.

Aktivis Palestina, termasuk al-Kurd dan saudara laki-lakinya Muhammad, meluncurkan kampanye di Twitter dengan tagar #SaveSheikhJarrah untuk membuat dunia mengetahui apa yang telah terjadi di Sheikh Jarrah. Sementara itu, reporter Aljazirah Najwan Simri terluka kakinya pada hari yang sama ketika pasukan Israel membubarkan demonstrasi di Yerusalem Timur. 

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/israels-attacks-on-journalists-in-jerusalem-on-rise/2266677

 
Berita Terpopuler