Wasekjen MUI: Dibukanya Akses ke Saudi tak Terkait Haji

Akses masuk 11 negara ke Arab Saudi tidak ada hubunganya dengan haji dan umrah.

Republika/Ali Yusuf
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al- Thaqafi mengunjungi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (8/6). Setidaknya ada empat hal yang disampaikan Essam, termasuk terkait dengan masalah haji tahun 2021.
Rep: Ali Yusuf Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi bersilaturahim ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Selasa (8/6). Dalam silaturahim tersebut, Dubes sempat menyinggung permasalah Haji 2021.

Baca Juga

Menurut Wakil Sekjen MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Kerjasama Internasional Habib Ali Hasan Bahar, dibukanya akses masuk 11 negara ke Arab Saudi tidak ada hubunganya dengan haji dan umrah.

"Jadi yang diboleh masuk ke sana tidak ada hubungannya dengan Haji dan Umrah," katanya saat ditemui Republika usai menerima kunjungan Dubes Saudi.

Habib Ali mengungkap, keputusan itu merupakan kebijakan imigrasi dan Kementerian Dalam Negeri Saudi merespons kondisi corona secara global. "Arab Saudi menganggap ada 11 negara yang boleh masuk gak ada hubungan sama sekali media harus catat ini," katanya.

Habib Ali Hasan Bahar juga mengatakan, diizinkan 11 negara masuk Arab Saudi sementara sembilan negara masih dilarang masuk, tidak ada hubungannya dengan produsen vaksin. Untuk itu, menurut dia, masyarakat umroh dan haji Indonesia agar tidak pesimis dengan belum dizinkannya masuk ke Saudi.

"Tidak ada hubungannya dengan vaksin dan negara produsen vaksin dan itu diulang-ulang tadi sama Pak Dubes tidak masuk dalam perhitungan," katanya.

 

Habib Ali menambahkan, belum diizinkannya sembilan negara masuk Saudi murni pertimbangan keselamatan bagi warga negara Indonesia dan juga warga setempat. Semua tidak ada hubungannya dengan politik luar negeri terutama dengan negara produsen vaksin.

"Di Saudi jangan pikir coronanya itu sederhana dan mereka yang mempertemukan antara keputusan Indonesia dan Kerajaan Saudi Arabia itu sama-sama memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jamaah," katanya.

Habib Ali Hasan Bahar memastikan, pemerintah Saudi sangat menghargai keputusan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama untuk tidak menyelenggarakan ibadah haji tahun ini. Apalagi keputusan Menteri Agama Yaqut Cholio Qoumas itu berdasar pertimbangan keselamatan jamaah.

 

"Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama yang menyatakan tidak memberangkatkan haji tahun ini dan itu semuanya memprioritaskan keselamatan dan kesehatan calon jamaah," katanya.

 
Berita Terpopuler