PT Zebra Nusantara Ubah Bisnis dari Taksi jadi Supply Chain

PT Zebra Nusantara menjadi bagian dari DNR Corporation dengan saham pengendali THR

ANTARA/Aprillio Akbar
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia. PT Trinity Healthcare (THC) sebagai pemegang saham pengendali DNR Corporation akan memasukan (inbreng) berupa saham kepemilikan THC pada DNR Corporation ke dalam PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). Sehingga, nantinya DNR Corporation akan menjadi bagian dari ZBRA.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trinity Healthcare (THC) sebagai pemegang saham pengendali DNR Corporation akan memasukan (inbreng) berupa saham kepemilikan THC pada DNR Corporation ke dalam PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). Sehingga, nantinya DNR Corporation akan menjadi bagian dari ZBRA. 

Hal ini tentu saja akan mengubah wajah bisnis ZBRA dari perusahaan yang bergerak di bidang transportasi taksi menjadi perusahaan yang menyediakan rantai pasok yang terintegrasi dari hulu ke hilir (integrated end-to-end supply chain).

Dirut DNR Corporation, Rudy Tanoesoedibjo mengatakan, berdasarkan data keterbukaan informasi, DNR Corporation merupakan perusahaan yang didirikan sejak 1963, yang awalnya memiliki kegiatan usaha di bidang perdagangan makanan dan minuman, alat laboratorium, farmasi dan kedokteran, perdagangan besar farmasi, perdagangan besar kosmetik, perdagangan besar obat tradisonal, dan distribusi. 

"Seiring berjalannya waktu, DNR Corporation mampu mengembangkan konsep integrated end-to-end supply chain solution untuk menjawab tantangan dalam hal memenuhi kebutuhan masyarakat melalui kelima anak perusahaan yang dikenal dengan MTG, DNR Distribusi, iStore iSend Indonesia, DPORT, dan BIG. Kelima inti bisnis anak perusahaan DNR Corporation inilah yang nanti akan menjadi inti usaha ZBRA dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis usahanya," kata Rudy di Jakarta, Selasa (8/6).

Sistem, jaringan serta infrastruktur DNR Corporation yang tersebar dari Aceh sampai dengan Merauke, kata Rudy, ditambah sumber daya manusia yang professional merupakan keunggulan DNR Corporation. Hal itu sudah teruji mengingat eksistensi DNR Corporation yang sudah sekitar 58 tahun menjalankan bisnisnya.

Sisi lain yang menjadi perhatian penting, khususnya bagi para investor adalah dari sisi pelaporan keuangan antara ZBRA dengan DNR Corporation. Melansir laporan keuangan kedua perseroan, kata Rudi, pada 2019, ZBRA mencatat besaran revenue sebesar Rp 15,7 miliar dan pada 2020, pendapatan usaha bersih ZBRA yang berhasil dicatatkan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dengan nilai Rp 14,7 miliar. 

"Angka inilah yang membuat performa ZBRA di pasar bursa efek Indonesia memunculkan istilah “ekuitas negatif”, namun perlu diingat “ekuitas negatif” sebagaimana dimaksud terjadi pada saat ZBRA masih menjalankan bisnis transportasi taksi," kata Rudy,

Sedangkan untuk laporan keuangan DNR Corporation sepanjang tahun 2020, perseroan meningkatkan nilai tersebut dengan omset kotor sekitar Rp 4,3 triliun dan pendapatan (revenue) sekitar kurang lebih Rp 3,8 trliun. Hal ini jelas menimbulkan keyakinan dan optimistis bagi bisnis DNR Corporation kedepan, khususnya di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

 
Berita Terpopuler