Timnas Inggris tak Mundur Meski Disoraki karena Berlutut

Sejumlah suporter kembali mencemooh saat pemain timnas Inggris berlutut jelang laga.

Lindsey Parnaby, Pool via AP
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate.
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gareth Southgate sudah menduga kalau pemain timnas Inggris akan disoraki saat berlutut menjelang pertandingan persahabatan melawan Rumania, Senin (7/6) dini hari WIB. Namun, ia menegaskan pemainnya akan terus melakukan gestur perlawanan terhadap diskriminasi tersebut. 

Baca Juga

Pelatih timnas Inggris itu telah minta suporter untuk tidak mencemooh pemainnya dalam persiapan terakhir Euro 2020 di Stadion Riverside, Middlesbrough. Southgate mengaku sedih kalau masih ada orang-orang yang mengabaikan sarannya tersebut. 

"Kami menerima itu, sebagai satu tim. Itu tidak akan menghentikan apa yang kami lakukan dan apa yang kami yakini. Itu jelas tidak akan menghentikan dukungan untuk pemain dan staf kami," kata Southgate menegaskan, dikutip dari Independent, Senin (6/7).

Sementara Rashford, yang menjadi kapten Inggris untuk pertama kalinya, mengaku tidak bisa mengontrol suporter. Namun, ia menegaskan kalau gestur ini merupakan salah satu cara melawan rasialisme yang kerap menyasar pesepak bola. "Bagi kami itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Jadi, kami akan melanjutkannya," kata dia menekankan.

Inggris mampu mengalahkan Rumania 1-0 berkat gol Marcus Rashford dari titik putih. Southgate tidak bisa memasukkan tujuh pemainnya karena baru saja tampil di final Liga Champions akhir pekan lalu. Jack Grealish kembali tampil impresif. Sementara, James Ward-Prowse mengisi tempat yang ditinggalkan Trent Alexander-Arnold karena cedera.

 
Berita Terpopuler