Kilas Balik Euro 2020, Geliat di Tengah Pandemi Covid

Piala Eropa akan genap berusia 20 tahun pada 2020

dok. Istimewa
Euro 2020
Rep: reja irfa widodo Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sebenarnya sudah menyiapkan konsep yang begitu matang dalam gelaran Euro 2020. Untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen empat tahunan itu, putaran final Piala Eropa akan digelar di lebih dari dua negara. Tidak tanggung-tanggung, 13 kota yang tersebar di berbagai negara Eropa disiapkan untuk menggelar laga Euro 2020.

Rencana ini sempat diungkapkan Michel Platini pada 2012. Mantan penggawa timnas Prancis, yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden UEFA, mengungkapkan, berbeda dari gelaran Piala Eropa sebelumnya, Euro 2020 akan langsung mendatangi para pencinta sepak bola di negaranya masing-masing.

Gagasan ini, tutur Platini, telah mendapatkan persetujuan 53 asosiasi anggota dari total 55 anggota asosiasi UEFA. ''Kami memiliki ide yang unik. Fans tidak perlu datang ke salah satu negara tuan rumah dan mendatangi putaran final Piala Eropa, tapi Piala Eropa itu yang akan mendatangi fans di sejumlah negara,'' tutur Platini seperti dikutip The Guardian.

Konsep ini sekaligus menjadi langkah yang diambil UEFA untuk memperingati 60 tahun gelaran Piala Eropa. Digelar pertama kali pada 1960 silam, penyelanggaran Piala Eropa akan genap berusia 20 tahun pada 2020 dan bertepatan dengan Euro 2020. Sedianya, putaran final Euro 2020 akan digelar selama sebulan penuh, tepatnya 12 Juni 2020 hingga 12 Juli 2020.

Namun, pada akhir 2019, virus Covid-19 mulai merebak di Cina dan sejumlah negara-negara Asia. Memasuki awal 2020, virus Covid-19 ini justru terus menyebar dan akhirnya menjadi pandemi yang mengguncang dunia pada 2020. Berbagai sektor, mulai dari sektor keuangan, bisnis, hingga kegiatan-kegiatan luar ruang, termasuk event olahraga, mesti melakukan berbagai penyesuaian.

Tidak mau mengambil resiko dengan meningkatkan jumlah penyebaran Covid-19, UEFA akhirnya menunda penyelengaran Euro 2020. Piala Eropa, yang tadinya digelar tiap empat tahun sekali, terpaksa digelar lima tahun setelah edisi terakhir Piala Eropa, Euro 2016 silam. Euro 2020 akan digelar pada 11 Juni hingga 11 Juli 2021.

Kendati begitu, meski digelar pada 2021, UEFA tetap mencantumkan nama Euro 2020 dalam gelaran Piala Eropa edisi ke-16 tersebut. Selain itu, UEFA juga tidak meninggalkan sepenuhnya konsep tuan rumah Euro 2020. Namun, UEFA tetap melakukan penyesuaian. Dari 13 kota yang direncanakan, UEFA memangkasnya menjadi 11 stadion di 11 kota berbeda di Eropa.

Selain itu, UEFA juga melakukan perubahan terkait venue pertandingan. Stadion Aviva di Dublin dicoret lantaran gagal memberikan jaminan terkait kehadiran penonton. Pun dengan Stadion San Mames, kandang Athletic Bilbao. UEFA kemudian memindahkan laga di Stadion San Mames ke Stadion La Cartuja, Sevilla, yang sama-sama berada di Spanyol.

Sementara dari segi format kompetisi, Euro 2020 akan mengikuti format kompetisi pada Euro 2016 dengan total pertandingan mencapai 51 laga. 24 tim kontestan akan dibagi dalam enam grup di babak penyisihan. Dua posisi teratas di klasemen akhir masing-masing grup, ditambah empat teratas di peringkat ketiga terbaik berhak melaju ke fase gugur, yang dimulai dengan babak 16 besar.

Berbeda dengan Piala Dunia, yang masih menggelar perebutan tempat ketiga, Piala Eropa tidak akan mempertemukan tim yang kalah di babak semifinal. Kampiun Piala Eropa akan menerima hadiah maksimal total sebesar 34 juta euro. Sementara setiap tim kontestan di putaran final Euro 2020 akan mendapatkan kompensasi partisipasi sebesar 9,25 juta euro.

Dari 24 kontestan putaran final Euro 2020, ada dua tim yang melakoni debut di putaran final turnamen utama, yaitu Makedonia Utara dan Finlandia. Sementara dari 11 negara yang menjadi tuan rumah0, hanya Rumania dan Azerbaijan yang gagal tampil di putaran final.

Selain itu, Yunani, yang menjadi kampiun Euro 2004, menjadi satu-satunya mantan juara Piala Eropa yang gagal tampil di putaran final Piala Eropa 2020.

Rencananya, laga pembuka putaran final Euro 2020 akan digelar di Stadion Olimpico, Roma, Italia, tepatnya saat Italia menjamu Turki di laga perdana Grup A, 11 Juni waktu setempat. Sedangkan laga final akan digelar di Stadion Wembley, London, Inggris, yang merupakan stadion dengan kapasitas terbesar di antara 11 stadion penyelenggara laga putaran final.

Perubahan lain yang diterapkan UEFA di Euro 2020 adalah soal jumlah maksimal pemain dalam satu tim. Alih-alih memiliki jatah 23 pemain seperti pada edisi-edisi sebelumnya, tim-tim kontestan di Euro 2020 dapat menyertakan maksimal 26 pemain dalam skuadnya.

Sebuah tim juga bisa melakukan lima kali pergantian pemain dalam satu babak. Pun dengan penggunaan teknologi terkini. Euro 2020 akan menjadi gelaran Piala Eropa pertama yang menerapkan Video Assistant Referee (VAR).

Terkait penerapan protokol kesehatan, UEFA telah memutuskan sejumlah langkah. Apabila nantinya ada pemain atau sekelompok pemain dari sebuah tim yang direkomendasikan menjalani isolasi mandiri lantaran diduga terjangkit positif Covid-19, maka tim tersebut masih merumput asalkan bisa menyertakan minimal 13 pemain, termasuk satu penjaga gawang.

Laga benar-benar ditunda, setidaknya maksimal selama 48 jam, apabila salah satu tim tidak bisa memenuhi kriteria jumlah pemain tersebut. Tim yang tidak bisa memenuhi kriteria tersebut akan dinyatakan kalah dengan skor 0-3 dan dinyatakan tersingkir apabila sudah memasuki fase gugur.

UEFA juga telah mengatur soal ketentuan kehadiran penonton secara langsung di stadion. UEFA agaknya tetap berharap menjadikan Euro 2020 sebagai pesta sepak bola yang berkesan dan menyentuh langsung para fans. UEFA tetap memperbolehkan kehadiran penonton dengan kapasitas yang berbeda di tiap-tiap stadion, mulai dari 22 persen hingga 100 persen.

Pihak penyelenggara di Budapest, Hungaria, berharap bisa membuka secara penuh membuka kapasitas Stadion Puskas Arena hingga 100 persen. Namun, pembukaan kapasitas penuh stadion tersebut tetap diiringi dengan pemeriksaan ketat protokol kesehatan.

Sementara penyelenggara di Baku, Azerbaijan, dan Saint Petersburg, Rusia, akan membuka 50 persen dari total kapasitas stadion-stadion mereka. Sedangkan Amsterdam, Bukarest, Copenhagen, Glasgow, Roma, dan Sevilla akan membuka kapasitas stadion mereka sekitar 22 hingga 33 persen.

Stadion Allianz Arena, Muenchen, akan menyediakan 14,500 tempat duduk untuk penonton Euro 2020 atau sekitar 22 persen dari total kapasitas stadion tersebut. Sedangkan pemerintah Skotlandia telah memperbolehkan 12 ribu penonton menghadiri pertandingan Euro 2020 secara langsung di Stadion Hampden Park atau 25 persen dari total kapasitas stadion itu.

 
Berita Terpopuler