Jangan Menunda Amal Saleh, Ini Penjelasannya

Jika sudah ada niat untuk melakukan amal saleh maka segera mengerjakannya.

Sedekah/Ilustrasi
Rep: Ali Yusuf Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai umat Islam yang setiap perbuatan dicatat, maka jangan menunda perbuatan amal saleh. Jika sudah ada niat untuk melakukan amal saleh maka segera mengerjakannya.

Baca Juga

Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad bin Salman dalam kitabnya Irsyadul Ibad mengatakan, menunda amal saleh hingga datang waktu luang, karena urusan dunia termasuk bentuk kebodohan. Hal itu kata Syaikh Abdul Aziz berdasarkan beberapa aspek, di antaranya adalah: 

Pertama mengutamakan dunia daripada akhirat, dan Allah berfirman dalam surat al-Ala ayat 16-17 yang artinya. "Sedangkan kamu orang-orang kafir memilih kehidupan dunia, pada kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal."

Kedua, menunda-nunda pekerjaan hingga waktu luang adalah bukti jahil dan nunggunya seseorang. Karena ia bisa jadi ia tidak mendapatkan kesempatan lagi. "Boleh jadi kematian lebih dahulu menyambarnya sebelum ia dapat mengerjakannya," katanya.

 

Atau boleh jadi kesibukannya semakin banyak, karena kesibukan dunia mengantarkan kepada kesibukan yang lain dan tidak akan berhenti kecuali dengan kematian. 

Penyair berkata: "Tak seorangpun yang dapat menyelesaikan kebutuhannya. 

Dan tidak akan selesai kebutuhan melainkan menuju kebutuhan lainnya"

Maka kata Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad bin Salman, yang harus dilakukan oleh setiap orang adalah segera menunaikan amal soleh itu, bagaimanapun keadaannya, dan mempergunakan kesempatan selagi ia mampu mengerjakannya sebelum kematiannya menjemput secara tiba-tiba.

"Hendaklah ia bertawakal kepada Allah dan memohon pertolongan kepada-Nya agar dimudahkan dalam menunaikannya serta mengenyampingkan segala kendala yang dapat menghalanginya untuk mengerjakannya," katanya. 

 

Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad bin Salman mengutip sebuah syair terkait anjuran untuk menggunakan waktu kesempatan dengan sebaik-baiknya:  

"Ambillah kesempatan itu sedini mungkin dan hindarilah menundanya hingga esok.

Berupayalah dengan penuh semangat bergerak di dalam.

Jadilah engkau setajam waktu, karena celaan terdapat pada sikap menunda-nunda.

Jauhilah olehmu bersantai-santai, karena ia adalah penyakit yang paling berbahaya. 

Berjalanlah walau dalam keadaan cacat dan bangkitlah dari keterpurukan.

Karena engkau dalam pengangguran Selama engkau menunda tekad hingga waktu sehat.

Penggallah sikap menunda dengan pedang tekad, karena jika engkau giat, engkau akan mendapatkan nafas.  Sebab jiwa itu, jika engkau giat maka ia pun akan ikut giat."

 

 

 

 
Berita Terpopuler