Bagaimana Cara Mualaf Memperlakukan Orang Tua Non-Muslim?

Islam memprioritaskan hubungan antara anak dan orang tua.

ANTARA/Nova Wahyudi
Bagaimana Cara Mualaf Memperlakukan Orang Tua Non-Muslim?
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak mualaf yang memiliki orang tua non-Muslim. Ada orang tua yang menerima anaknya yang memeluk Islam, namun ada juga yang tidak menerima.

Baca Juga

Lantas, bagaimana seharusnya orang yang telah memeluk Islam atau mualaf memperlakukan orang tua non-Muslim mereka? Sheikh Gamal Qutb dalam tulisnnya yang dipublikasikan laman About Islam pada Ahad (23/5) menjelaskan ini.

Dalam fatwa ini dikatakan, Islam memprioritaskan hubungan antara anak dan orang tua dengan menahbiskan anak untuk mematuhi orang tuanya, termasuk orang tua non-Muslim. Anak-anak Muslim ditahbiskan tidak hanya untuk menurut dan memperlakukan orang tua mereka dengan baik, mereka juga dilarang membuat orang tua kesal bahkan dengan suara kecil sebagai tanda kesal.

Menanggapi pertanyaan ini, mantan ketua Komite Fatwa di Al-Azhar Sheikh Gamal Qutb menyatakan dalam salah satu tatanan ilahi, Allah SWT berfirman dalam Alquran, "(Dan buat diri kalian tunduk dengan lembut kepada mereka dengan kasih sayang, dan katakan: Ya Tuhanku! kasihanilah mereka, karena mereka membesarkan aku (ketika aku masih) kecil)," (QS Al-Israa: 23).

Abdullah ibn Masud berkata, "Aku bertanya kepada Nabi (SAW)," Apa perbuatan terbaik? " Dia berkata, "Doa pada waktunya", saya berkata, "Apa selanjutnya?" Dia berkata, "Berbakti kepada orang tua, (yaitu ketaatan kepada orang tua)", saya bertanya, "Selanjutnya apa?" Dia berkata, "Jihad." (HR Al-Bukhari)

 

Orang tua, Muslim atau bukan, memiliki hak yang sama atas anak-anak mereka termasuk rasa hormat, ketaatan, cinta, dan bantuan apa pun jika mereka membutuhkan. Allah SWT menahbiskan anak-anak Muslim memiliki perilaku yang terbaik terhadap orang tua mereka meskipun mereka non-Muslim.

Allah SWT berkata dalam Alquran, "(Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan)," (QS Luqman: 15).

Jelas dalam ayat ini bahwa anak-anak harus menjaga hubungan terbaik dengan orang tua (menemani mereka di dunia ini dengan baik hati), bahkan jika mereka berjuang dalam kesesatan. Namun, anak-anak tidak boleh menaati orang tua ketika mereka diperintahkan meninggalkan iman kepada Allah atau menjadi penyembah berhala.

 

Adapun Asma binti Abi-Bakr yang memiliki ibu non-Muslim berkata, "Ibuku datang mengunjungiku selama ada perjanjian antara Nabi dan Quraisy. Kemudian saya bertanya kepada Nabi (SAW) sambil berkata: Ibuku datang kepadaku dengan penuh keinginan, dapatkah aku berkomunikasi dengannya?" Nabi (SAW) berkata, "Ya, jagalah hubunganmu dengan ibumu," (Al-Bukhari dan Muslim).

 
Berita Terpopuler