Keadaan Seorang Muslim di Dalam Kubur, Seperti Apa?

Imam Ghazali menceritakan tentang bagaimana keadaan orang Muslim di dalam kubur.

Dailymail.co.uk
Kematian (ilustrasi).
Rep: Ali Yusuf Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Ghazali menceritakan tentang bagaimana keadaan orang Muslim dan orang non Muslim (kafir) di dalam kubur. Cerita ini dituliskan Imam Ghazali dalam kitabnya yang diterjemahkan menjadi  judul "Mati dan Kejadian Setelahnya"

Baca Juga

Suatu ketika Al Bara bin Azib meriwayatkan, tentang perjalanannya bersama Nabi SAW untuk melakukan sholat jenazah seorang Anshar. Beliau lalu duduk di sisi kuburnya dan berdoa tiga kali. 

"Ya Allah, ya Tuhanku, kami berlindung kepada-Mu dari siksa kubur."

Setelah berdoa Rasulullah berkata bahwa jika seorang mukmin berjalan ke akhirat (mati) Allah mengutus baginya para malaikat yang berwajah cemerlang laksana matahari. Seketika mereka membawa kepadanya wewangian (kasturi) dan kafan.

"Mereka mengambil tempat duduk sejauh mata memandang," kata Imam Ghazali.

 

Ruhnya pun telah keluar dari tubuhnya, setiap malaikat langit dan bumi yang menyampaikan shalawat kepadanya dan pintu langit terbuka baginya. Tidak ada pintu yang tidak mengucapkan salam menyebut dan membuka kepada ketika melewati. 

Ketika ruh orang-orang mukmin itu dinaikkan, maka dikatakan kepadanya. "Ya Tuhanku ini lah hamba-Mu!"

Maka Allah berfirman, kembalikan dia dan tunjukkan kepadanya kemuliaan yang telah Kusediakan baginya seperti yang telah Kujanjikan. Kata Allah SWT. 

"Dari ini bumi engkau dijadikan, lalu kepadanya kamu kembalikan."

Jika para pelayat pergi dari kubur ruh mendengar langkah mereka. Kepadanya ditanya wahai hambaku, Siapakah Tuhanmu? Apakah agamamu? Siapakah Nabimu? Maka ia pun menjawab 

"Tuhanku Allah, Agamaku Islam dan Nabiku Muhammad." 

Pertanyaan-pertanyaan itu disampaikan secara keras lagi tegas. "Inilah fitnah dan malapetaka terdahsyat yang dihadapi oleh seorang yang mati," kata Imam Ghazali.

 

Apabila ia mengucapkan perkataan ini, maka seorang penyeru menyatakan. "Engkau berkata benar!" 

Oleh karena itu Allah Azza wa Jalla dalam surat Ibrahim ayat 27 berfirman yang artinya.

"Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang Teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan berbuat apa yang dikehendaki."

Kemudian datanglah suatu sosok dengan wajah yang begitu cerah ceria serta mengenakan pakaian yang bagus dan wewangian seraya berkata. "Terimalah kabar gembira dengan rahmat dari Tuhanmu dan surga sebagai tempat yang kekal abadi." 

Bertanyalah ruh kepada sosok yang datang itu. "Kiranya Allah telah memberi tahu engkau kabar gembira, siapakah engkau?" Sesungguhnya sosok itu menjawab. 

"Aku adalah amal salehmu. Demi Allah aku tidak tahu bahwa Engkau adalah orang yang bersegera ke pada taat ibadah dan menghindari diri dari maksiat durhaka, maka kiranya Allah memberimu balasan kebajikan."

Kemudian seorang penyeru berseru, "Hamparkan lah baginya permadani kehormatan surga, lalu bukakanlah pintu baginya ke surga." 

Kemudian ia berkata. "Ya Allah Tuhanku, datangkanlah segera kebangkitan kiamat sehingga aku bisa kembali kepada anggota keluargaku dan hartaku segera."

 

 
Berita Terpopuler