IHA Desak Dewan Keamanan PBB Sanksi Israel

Hingga saat ini, penyerangan Israel ke Jalur Gaza masih berlanjut.

Prayogi/Republika.
Ketua Komite Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) Muhammad Ali Yusuf (tengah) bersama perwakilan organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan Tokoh Penggerak Aksi Kemanusiaan Lintas Agama saat memberikan keteranga pers atas krisis kemanusiaan Palestina di Jakarta, Selasa (18/5). Menyikapi krisis kemanusiaan Pelstina yang terjadi, IHA dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas agama menyatakan sikap antara lain mendesak Israel untuk mengehentikan serangan yang telah meyebabkan terus bertambahnya korban warga sipil khususnya anak-anak, wanita dan warga lanjut usia serta meminta semua pihak untuk mengedepankan langkah diplomasi dan negosiasi yang difasilitasi oleh PBB untuk mencapai perdamaian berpedoman pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional.Prayogi/Republika.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) bersama tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman menyampaikan pernyataan sikap tentang tragedi kemanusiaan akibat penyerangan Israel terhadap Palestina. Salah satu pernyataan sikapnya, IHW mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi kepada Israel.

Ketua Komite IHA, Muhammad Ali Yusuf menyampaikan, konflik antara Israel dan Palestina semakin memanas sejak 10 Mei 2021. Korban warga sipil terus berjatuhan. Hingga pernyataan sikap ini dikeluarkan, penyerangan Israel ke Jalur Gaza masih berlanjut.

"Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNOCHA dan BBC pada Senin (17/5) pukul 12.00 waktu setempat, setidaknya 200 warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk 59 anak-anak, telah tewas dan sebanyak 1.305 orang cedera," kata Ali saat menyampaikan pernyataan sikap di Sofyan Hotel Cut Meutia, Selasa (18/5).

Dia menyampaikan, di Tepi Barat ada 17 warga tewas dengan dua orang di antaranya  adalah anak-anak. Sementara itu, tercatat 42 ribu orang penyintas mencari perlindungan saat ini di 50 sekolah UNRWA.

Dia mengatakan, menyikapi krisis kemanusiaan yang semakin parah, IHA yang merupakan aliansi organisasi kemanusiaan lintas iman di Indonesia bersama dengan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman menyatakan sikap.

"IHA mendesak Israel untuk menghentikan serangan yang telah menyebabkan terus bertambahnya korban warga sipil khususnya anak-anak, wanita dan warga lanjut usia," ujar Ali.

Dia menegaskan, warga sipil tentu saja adalah pihak yang paling menderita akibat konflik bersenjata, apalagi saat ini hampir sebagian besar negara dan warga di dunia masih berjuang untuk keluar dari krisis pandemi Covid-19, termasuk Palestina. IHA meminta semua pihak untuk mengedepankan langkah diplomasi dan negosiasi yang difasilitasi oleh PBB untuk mencapai perdamaian berpedoman pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan berdasarkan parameter yang disepakati secara Internasional.

IHA mengutuk tindakan Israel yang mengusir warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah dan berlanjut pada penyerangan ke Jalur Gaza Palestina yang dilakukan secara membabi buta. Sehingga berdampak korban jiwa pada masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik ini khususnya perempuan dan anak-anak, termasuk serangan yang diarahkan kepada fasilitas umum seperti kantor perwakilan media-media, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan rumah ibadah.

"IHA mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan agresi dan diskriminasi terhadap bangsa Palestina, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mematuhi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948 dalam memberikan perlindungan secara luas kepada masyarakat sipil," ucap dia.

 

 

Mewakili IHA, Ali menegaskan, Israel juga harus menghentikan segera tindakan yang secara nyata mengarah pada pelanggaran atas Hukum Kemanusiaan Internasional dan Konvensi Jenewa 1949. Serta Protokol Tambahan 1977 yang mengatur perlindungan terhadap warga sipil dari konflik dan peperangan, khususnya anak-anak, perempuan, difabel, lanjut usia dan kelompok rentan lainnya.

IHA mendesak kepada Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi kepada Israel atas tindakan yang telah melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan, keamanan dan perdamaian internasional. IHA meminta kepada otoritas Israel, Palestina, Yordania dan Mesir untuk membuka dan menjamin akses serta keamanan bagi pegiat dan organisasi kemanusiaan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, pekerja medis dalam menjalankan tugas kesehatan dan pekerja media dalam menjalankan tugas jurnalisme. 

"Mendorong semua otoritas terkait untuk juga memberikan perlindungan kepada warga sipil yang harus mengungsi di luar Palestina," jelas Ali.

Ali mengatakan, IHA mendukung langkah-langkah diplomatik yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam berbagai forum internasional. IHA mendorong peran kepemimpinan aktif Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB dalam menjalankan segala upaya diplomatik dan bertindak sebagai juru damai untuk menghentikan peperangan dan kekerasan di Palestina dengan melibatkan partisipasi organisasi multilateral seperti ASEAN, OKI dan Gerakan Non Blok.

IHA meminta, seluruh masyarakat Indonesia lintas agama untuk terus berdoa sekaligus memberikan dukungan moril maupun materil. Agar krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina segera berakhir. Dampak dari konflik ini telah merugikan nilai-nilai kemanusiaan secara universal yang dijunjung tinggi oleh semua agama.

"Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang tergabung dalam IHA siap memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada bangsa dan rakyat Palestina dengan tetap berkoordinasi melalui pemerintah Indonesia," kata Ali.

Pernyataan sikap IHA ini dibacakan Ketua Komite IHA bersama Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman, CEO Rumah Zakat Nur Efendi, Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati, Direktur Utama LazisMu Sabeth Abilawa, dan Dewi Maryam dari Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta.

 

Sejumlah tokoh yang mewakili agama-agama yang ada di Indonesia juga hadir secara virtual untuk mendukung pernyataan sikap IHA. Mereka juga turut prihatin dengan tragedi dan konflik yang terjadi di Palestina.

 
Berita Terpopuler