Argentina Kecam Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina

Kemenlu Argentina menyampaikan keprihatinan atas situasi di Jalur Gaza

Kementerian Luar Negeri Argentina menyampaikan keprihatinannya atas kekerasan di Israel dan Palestina, serta mengecam "penggunaan kekuatan yang tidak proporsional" oleh pasukan Israel.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Kementerian Luar Negeri Argentina menyampaikan keprihatinannya atas kekerasan di Israel dan Palestina, serta mengecam "penggunaan kekuatan yang tidak proporsional" oleh pasukan Israel.

Baca Juga

"Republik Argentina mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas memburuknya situasi secara dramatis di Israel dan Palestina, penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh pasukan keamanan Israel dalam menghadapi aksi protes atas kemungkinan penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka di daerah Sheikh Jarrah dan Silwan, serta tanggapan melalui peluncuran rudal dari Jalur Gaza,” kata otoritas Argentina dalam sebuah pernyataan.

Argentina mendorong semua aktor untuk menghormati "kewajiban sesuai dengan hukum internasional" dan mereka mendukung upaya internasional untuk membentuk gencatan senjata segera dan abadi.

Serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza berlanjut pada Rabu (12/5) ketika pasukan Israel melakukan penggerebekan terhadap warga Palestina di berbagai lokasi di Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas saat ini bertambah jadi 56 orang, termasuk 14 anak dan lebih dari 330 lainnya menderita luka-luka.

 

Tentara Israel mengatakan 1.500 roket telah ditembakkan dari Gaza menuju Israel sementara enam orang Israel telah tewas. Serangan terbaru Israel di Jalur Gaza disebabkan oleh protes pihak Palestina terhadap kemungkinan penggusuran paksa keluarga di daerah Sheikh Jarrah dan penyerangan oleh pasukan Israel di kompleks Masjid al-Aqsa.

Hamas memberikan batas waktu kepada Israel untuk menghentikan penyerangan di situs suci itu. Ketika ancaman itu diabaikan, kelompok perlawanan Palestina mulai menyerang Tel Aviv dengan roket.

Serangan di Gaza adalah yang terbesar sejak perang tujuh minggu meletus pada 2014.

 
Berita Terpopuler