AS: Palestina Berhak atas Keselamatan dan Keamanan

AS menyatakan keprihatinannya atas kematian warga sipil Gaza.

AP/Oded Balilty
Warga Palestina mengevakuasi pengunjuk rasa yang terluka saat bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Gerbang Lions di Kota Tua Yerusalem, Senin, 10 Mei 2021.
Rep: Kamran Dikarma Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menyatakan prihatin dengan serangan Israel ke Jalur Gaza yang menyebabkan setidaknya 30 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Juga

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengungkapkan negaranya sangat prihatin atas eskalasi antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza. “Kami menyerukan pengekangan dan ketenangan,” ujarnya dalam konferensi pers pada Selasa (11/5).

Dia mengatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan merespons serangan roket yang diluncurkan dari Gaza. “Rakyat Palestina juga memiliki hak atas keselamatan dan keamanan seperti yang dilakukan Israel,” kata Price.

Ia pun menyuarakan keprihatinan atas kematian warga sipil Gaza, termasuk wanita dan anak-anak, akibat serangan udara Israel. "Demikian pula di Yerusalem, di mana dilaporkan ada ratusan warga Palestina yang terluka, serta polisi Israel, kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan bersikap tenang,” ucapnya. 

 

Price mengisyaratkan AS akan mengambil peran untuk merespons eskalasi antara Israel dan Palestina. “AS akan terus terlibat dengan para pejabat senior Israel dan kepemimpinan Palestina dalam beberapa hari dan minggu mendatang,” ujarnya.

Israel telah melancarkan serangan udara ke Gaza. Aksi itu dilakukan merespons peluncuran sejumlah besar roket oleh Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya ke wilayah Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan agresi Israel ke Gaza menyebabkan 30 orang tewas, termasuk seorang wanita dan sepuluh anak-anak. Selain itu, terdapat 203 korban luka. Sementara Israel melaporkan tiga korban jiwa dan 31 luka.

Memanasnya situasi di Gaza tak terlepas dari eskalasi ketegangan di wilayah Yerusalem Timur. Sejak akhir pekan lalu, ribuan warga Palestina memprotes rencana Israel menggusur sejumlah keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah. Aksi itu berujung bentrok.

Kerusuhan juga terjadi di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa. Aparat keamanan Israel menembaki warga Palestina di sana dengan granat kejut dan peluru karet. Lebih dari 500 orang mengalami luka-luka. 

Tindakan Israel tersebut menuai kecaman dari dunia internasional, khususnya negara-negara Muslim dan Arab. Penyerangan terhadap warga Palestina di sekitar Al-Aqsa menjadi alasan utama Hamas dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza melancarkan serangan roket ke Israel.

 
Berita Terpopuler