Pengusiran Warga Palestina adalah Bagian Strategi Israel

Pengusiran warga Palestina di Yerusalem disebut untuk pembentukan negara Yahudi.

Anadolu Agency
Polisi Israel menghadang warga Palestina
Rep: Rizky Jaramaya Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pengusiran keluarga Palestina dari lingkungan utama di Yerusalem adalah bagian dari strategi Israel, untuk memperkuat identitasnya sebagai Negara Yahudi. Menurut New York Times, wakil wali kota Yerusalem telah mengkonfirmasi hal itu secara terbuka.

Aryeh King, seorang pemimpin pemukim dan salah satu wakil wali kota Yerusalem mengatakan, penggusuran itu adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk menanamkan "lapisan Yahudi" di seluruh Yerusalem Timur. Strategi itu adalah cara untuk mengamankan masa depan Yerusalem sebagai ibu kota Yahudi bagi orang-orang Yahudi. Pada akhirnya penggusuran tersebut bertujuan untuk mencegah bagian timur kota menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.

"Jika kami tidak dalam jumlah besar dan jika kami tidak akan berada di tempat yang tepat di daerah strategis di Yerusalem Timur. Negosiator masa depan dalam proses perdamaian akan mencoba memecah Yerusalem dan memberikan sebagian Yerusalem kepada musuh," kata King seperti dilansir Middle East Monitor, Selasa (11/5).

Wakil wali kota Yerusalem lainnya, Fleur Hassan-Nahoum memberikan dukungannya untuk strategi itu. Dia mengatakan kepada New York Times bahwa penggusuran warga Palestina penting untuk pelestarian identitas Yahudi di Israel.

"Ini adalah negara Yahudi. Hanya ada satu. Dan tentu saja, ada undang-undang yang mungkin dianggap sebagian orang mendukung orang Yahudi - ini adalah negara Yahudi. Itu ada di sini untuk melindungi orang-orang Yahudi," ujar Hassan-Nahoum.

Sidang pengadilan yang akan memutuskan penggusuran terhadap keluarga Palestina telah ditunda selama 30 hari. Dengan demikian penggusuran paksa terhadap warga Palestina telah ditunda.

Baca Juga

Pekan lalu, pemukim ilegal Yahudi yang didukung oleh pasukan Israel bergerak untuk mengusir secara paksa puluhan keluarga Palestina dari rumah leluhur mereka, di lingkungan bersejarah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Pengusiran paksa ini dilakukan karena ada perintah pengadilan.

Tindakan tersebut mengakibatkan protes di kota suci selama seminggu terakhir. Pihak berwenang Israel secara brutal menindak para pengunjuk rasa yang tidak bersenjata, serta melakukan penggerebekan hingga ke masjid al-Aqsa.

Sementara para pejabat Israel menganggap masalah penggusuran ini hanya sebagai perselisihan real estate. Warga Palestina dan banyak komunitas internasional menilai penggusuran tersebut sebagai tindakan pembersihan etnis, melalui pemindahan paksa satu kelompok orang dari daerah tertentu.

 
Berita Terpopuler