Jenderal Iran: Keamanan Israel Sudah Terkikis

Jenderal Iran sebut ledakan misterius, serangan siber, dan agen mossad yang terbunuh.

Al-Arabiya
Israel vs Iran. (Ilustrasi)
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Korps Garda Revolusi Iran Mayjen Hossein Salami mengatakan keamanan Israel sudah terkikis. Dia menyoroti serangkaian insiden yang baru-baru “menyerang” negara tersebut.

Dalam wawancara televisi yang menjadi berita utama di sebagian besar surat kabar Iran pada Kamis (6/5), Salami mengatakan rezim Zionis seharusnya berada di tengah-tengah disintegrasi keamanan, politik, dan sosial. Dia mengklaim Israel telah mengalami serangan terhadap kepentingan maritimnya, kerentanan keamanan siber, dan kemunduran keamanan lainnya.

Seperti dilaporkan laman Jerusalem Post, Salami mengutip serangkaian insiden selama beberapa bulan terakhir, salah satunya adalah ledakan misterius yang diduga di sebuah pabrik roket Israel pada 20 April lalu. Dia menyebut insiden itu mirip “ledakan nuklir”.

Menurut Salami, Israel juga menghadapi serangan siber. Agen badan intelijen Israel, Mossad, terbunuh di Irak utara. Selain itu ada ancaman terhadap pabrik kimia di Haifa dan Bandara Ben-Gurion.

Baca Juga


Salami mengatakan 90 persen perdagangan Israel adalah lewat jalur maritim. Dan Zionis, kata dia, lemah di laut. Menurutnya Israel adalah negara yang relative sempit dan tidak memiliki kedalaman strategis.

Beberapa kapal milik Israel memang telah diserang di Teluk Oman. Kapal Hyperion Ray menjadi target penyerangan bulan lalu. Pada Februari, insiden semacam itu juga dialami kapal Israel lainnya, yakni MV Helios Ray. Serangan itu terjadi setelah Wall Street Journal menerbitkan laporan yang menyebut Israel telah menyerang belasan kapal Iran.

Dalam wawancaranya, Salami menekankan bahwa Israel sedang mengalami kemunduran dan rezim Zionis tengah runtuh dari dalam. Selain itu, Amerika Serikat (AS) secara bertahap meninggalkan kawasan tersebut. Salami mengatakan “gelembung keamanan” Israel telah ditembus.



 
Berita Terpopuler