KPK Periksa RJ Lino

Pemeriksaan terhadap RJ Lino dilakukan guna melengkapi berkas perkara.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Tersangka mantan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino.
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dugaan korupsi pengadaan tiga unit Quay Container Crane (QCC) di PT Pelindo II, Richard Joost Lino atau RJ Lino (RJL). Dia diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka.

"Adapun yang kembali dikonfirmasi pada yang bersangkutan di antaranya terkait dengan peran tersangka RJL dalam pengaturan proses pengadaan 3 unit QCC di Pelindo II Tahun 2010," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri di Jakarta, Selasa (27/3).

Pemeriksaan terhadap mantan direktur utama PT Pelindo II itu dilakukan pada Senin (26/4) lalu. Ali mengatakan, pemeriksaan terhadap RJ Lino dilakukan guna melengkapi berkas perkara penyidikan perkara korupsi pengadaan tiga unit QCC di PT Pelindo II.

Seperti diketahui, RJ Lino ditetapkan sebagai tersangka pengadaan tiga unit QCC di PT Pelindo II sejak Desember 2015. Lembaga antirasuah baru menahan RJ Lino pada Jumat (26/3) lalu.

Diperlukan waktu 5 tahun dan 3 bulan (63 bulan) bagi KPK untuk melangkah dari tahap pengumuman penyidikan ke penahanan atas tersangka RJ Lino. Korupsi yang dilakukan RJ Lino telah menyebabkan kerugian negara sebesar 22,8 ribu dolar AS.

Dia diduga melakukan penunjukkan langsung terhadap perusahaan asal China yaitu HuaDong Heavy Machinery (HDHM) dalam pengadaan tiga unit QCC di PT Pelindo II. RJ Lino mengaku senang dengan penahanan yang dilakukan KPK terhadap dirinya.

Dalam perkembangannya, RJ Lino mengajukan gugatan praperadilan terkait kasus yang menjeratnya ini. Gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) yang didaftarkan pada 16 April 2021 lalu.

Gugatan dilayangkan terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan tiga unit QCC pada PT Pelindo II. Sidang perdana rencananya bakal digelar pada 4 Mei 2021 nanti.

 

 
Berita Terpopuler