4 Kesalahan Menyantap Selai Kacang

Selai kacang bisa menambah bobot cukup besar bila salah cara mengonsumsinya.

Flickr
Selai kacang bisa menambah bobot cukup besar bila salah cara mengonsumsinya.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Halus maupun renyah, menjadi isian roti atau dicampur dengan oatmeal, selai kacang adalah pilihan kudapan tepat bagi orang yang sedang berusaha mengendalikan berat badan. Hal itu diungkap dalam studi yang terbit pada Oktober 2018 di European Journal of Nutrition.

Peneliti menganalisis data hampir 375 ribu orang dewasa, menjumpai bahwa peserta yang rutin menyantap kacang cenderung berhasil mencapai target penurunan bobot selama lima tahun periode studi. Wujud kacang bisa berupa selai kacang yang lezat.

Penelitian rilisan Juli 2013 di Nutrition Research​ turut menyelidiki dampak konsumsi kacang dan selai kacang pada anak-anak. Hasilnya, anak-anak yang secara berkala menyantapnya memiliki bobot yang lebih ideal dan pola makannya cenderung bernutrisi.

Penyuka kacang terbukti memiliki asupan serat dalam jumlah cukup, seperti tertera pada studi rilisan 2010 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, dan serat efektif untuk penurunan berat badan. Kacang juga kaya lemak sehat dan protein, memberikan rasa kenyang lebih lama.

Dengan semua keutamaan dari kacang dan selai kacang, kondisinya bisa berbalik menjadi penambahan bobot apabila ada kesalahan dalam mengonsumsinya. Berikut empat kesalahan yang sebaiknya dihindari, seperti dikutip dari laman Livestrong, Selasa (20/4).

1. Mengandung garam
Konsumen perlu cermat saat akan membeli selai kacang sebagai stok di rumah. Menurut MyFoodData, ada produk selai kacang yang dibuat tanpa sama sekali menambahkan garam, tetapi ada juga yang mengandung beberapa ratus miligram garam per sajian.

Garam adalah sumber utama sodium. Meski tidak menambah kalori, namun jika disantap berlebihan bisa membuat tubuh memuat banyak air sehingga perut menjadi kembung dan berat bertambah. Pilihan terbaik yakni memilih selai kacang yang hanya terbuat dari kacang.

2. Label "reduced-fat"
Label ini terkesan lebih sehat, padahal justru sesuatu yang tidak perlu. "Reduced-fat" artinya produk tersebut mengurangi kandungan lemaknya sebanyak 25 persen dibandingkan produk reguler. Sementara, lemak dalam kacang sangat berguna untuk penurunan berat badan.

Kacang kaya akan lemak sehat yang membuat kenyang lebih lama, belum lagi sehat untuk jantung dan bersifat antiradang. Masalah lain, makan selai kacang berlabel "reduced fat" bisa membuat seseorang makan dalam jumlah lebih banyak karena mengiranya sehat.

Baca Juga

3. Makan langsung dari wadah
Sebagian orang suka menyantap selai kacang langsung dari wadahnya, padahal kebiasaan ini kurang disarankan. Makan dengan cara demikian membuat seseorang sukar mengendalikan jumlah total selai kacang yang dikonsumsi karena ingin lagi dan lagi.

Lebih baik mengoleskan selai kacang pada roti, memakan secukupnya dengan buah apel, atau menambahkan sedikit untuk campuran smoothie. MyFoodData menginformasikan, dua sendok makan selai kacang, yang memasok 191 kalori. Tinggal menyesuaikannya dengan kebutuhan tiap orang.

4. Makan dengan jelly atau cokelat
Memadukan jelly atau cokelat dengan selai kacang termasuk kesalahan keempat yang menyebabkan bobot bertambah. Alasannya, kedua makanan itu bisa berkontribusi pada penambahan gula sehingga asupan gula menjadi berlebihan.

Berdasarkan data American Heart Association, makan terlalu banyak gula memicu kenaikan berat badan serta risiko obesitas. Sebagai gantinya, selai kacang bisa dipadukan dengan jus lemon, jahe, yogurt, granola, atau paprika merah. Masing-masing bisa untuk berbagai varian menu sehat.

 
Berita Terpopuler