Peningkatan Omset Makanan Tradisional di Bulan Ramadhan

Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk mie di sentra industri kerupuk Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/4/2021). Menurut pengusaha kerupuk setempat permintaan kerupuk mie pada bulan Ramadhan mengalami peningkatan hingga 60 persen dari hari biasanya.

Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk mie di sentra industri kerupuk Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/4/2021). Menurut pengusaha kerupuk setempat permintaan kerupuk mie pada bulan Ramadhan mengalami peningkatan hingga 60 persen dari hari biasanya.

Pekerja melakukan proses pembuatan rengginang di sebuah industri kecil rumahan pembuatan makanan ringan, di Buaran, Tangerang Selatan, Banten, JSenin (19/4/2021). Menjelang perayaan Lebaran 1442 H pesanan rengginang meningkat dua kali lipat, dalam satu hari industri rumah tersebut menghabiskan 40 liter ketan sebagai bahan bakunya.

Pekerja menjemur rengginang yang sudah selesai dibuat di sebuah industri kecil rumahan pembuatan makanan ringan, di Buaran, Tangerang Selatan, Banten, JSenin (19/4/2021). Menjelang perayaan Lebaran 1442 H pesanan rengginang meningkat dua kali lipat, dalam satu hari industri rumah tersebut menghabiskan 40 liter ketan sebagai bahan bakunya.

Red: Yogi Ardhi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bulan Ramadhan juga membawa berkah bagi sejumlah pengrajin makanan tradisional. Pengrajin kerupuk mie dan rengginan ini misalnya.

Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk mie di sentra industri kerupuk Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/4/2021). Menurut pengusaha kerupuk setempat permintaan kerupuk mie pada bulan Ramadhan mengalami peningkatan hingga 60 persen dari hari biasanya. 

 

Sementara itu  pesanan pembuatan rengginang, di Buaran, Tangerang Selatan, Banten, meningkat dua kali lipat, dalam satu hari industri rumah tersebut menghabiskan 40 liter ketan sebagai bahan bakunya. 

 

 
Berita Terpopuler