Varian Covid-19 P1 Brasil Bermutasi Jadi Kebal Vaksin

Mutasi virus terjadi di daerah yang mengalami lonjakan virus corona

Pixabay
Ilustrasi Covid-19
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Varian virus corona P1 Brasil bermutasi dengan cara yang membuatnya lebih mampu menghindari antibodi. Penelitian terhadap varian baru virus corona dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat Fiocruz.

Baca Juga

Fiocruz menemukan, mutasi virus terjadi di daerah yang mengalami lonjakan virus corona. Mereka bermutasi dengan menginfeksi sel. Para ilmuwan mengatakan, mutasi itu dapat membuat virus lebih kebal terhadap vaksin dengan implikasi yang berpotensi besar terhadap tingkat keparahan wabah di negara terpadat di Amerika Latin.

"Kami yakin itu adalah mekanisme pelarian lain yang diciptakan virus untuk menghindari respons antibodi,” kata Felipe Naveca, salah satu penulis studi dan bagian dari Fiocruz di kota Manaus Amazon.

Naveca mengatakan, perubahan itu tampak serupa dengan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan yang bahkan lebih agresif. Menurut penelitian, varian baru virus corona di Afrika Selatan telah terbukti kebal terhadap vaksin.

“Ini sangat mengkhawatirkan karena virus terus mengalami percepatan evolusinya,” ujar Naveca.

Baca juga : Studi: Yoghurt Bantu Lawan Infeksi Covid-19

 

Penelitian telah menunjukkan varian P1 menjadi 2,5 kali lebih menular daripada virus corona asli dan lebih resisten terhadap antibodi. Pada Selasa (13/4) Prancis menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Brasil dalam upaya untuk mencegah penyebaran varian baru virus corona.

Varian baru tersebut, dianggap sebagai faktor besar di balik gelombang kedua pandemi yang telah menyebabkan kematian di Brasil menjadi lebih dari 350 ribu. Wabah di Brasil mulai menyerang orang yang lebih muda. Sebagian besar pasien yang berada dalam perawatan intensif berusia 40 tahun atau di bawah itu.

Seorang ilmuwan di fakultas kedokteran Universitas Sao Paulo yang memimpin sekuensing genom pertama virus corona di Brasil, Ester Sabino tak heran jika penularan P1 berlangsung cepat.

 “Jika Anda memiliki tingkat penularan yang tinggi, seperti yang Anda alami di Brasil saat ini, risiko mutasi dan varian baru Anda meningkat,” kata Sabino.

Sejauh ini vaksin, seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Sinovac, telah terbukti efektif melawan varian P1 Brasil. Tetapi, Sabino mengatakan mutasi lebih lanjut dapat lebih berbahaya.

“Itu kemungkinan yang nyata,” kata Sabino. 

 
Berita Terpopuler