Warga Bersyukur, Pusat Jajanan Ramadhan Nunukan Dibuka

Warga merasa bersyukur atas dibukanya kembali Pusat Jajanan Ramadhan di Nunukan.

Antara/Fauzan
Sejumlah pembeli memilih makanan untuk berbuka puasa (takjil) ilustrasi
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Warga merasa bersyukur atas dibukanya kembali Pusat Jajanan Ramadhan di Kabupaten Nunukan, Kaltara.Seorang pedagang takjil puasa bernama Neneng merasa gembira atas dibukanya pusat takjil ini karena dapat berjualan kebutuhan berbuka puasa.

Baca Juga

"Saya bersyukur sekali karena tempat ini dibuka kembali setelah tahun lalu ditutup akibat virus korona," ucap Neneng yang berdomisili di Jalan Tawakkal RT 02 Kelurahan Nunukan Utara, Selasa (13/4).

Neneng mengaku mampu meraup hasil penjualan berbagai jenis kue dan lauk pauk pada hari pertama puasa ini sebesar Rp500.000.Ibu rumah tangga ini pun menuturkan menjadi pedagang kue dan lauk pauk hanya pada bulan suci Ramadhan.

Oleh karena itu, dia katakan berterima kasih atas disediakannya tempat berjualan kebutuhan buka puasa oleh Pemkab Nunukan bekerja sama perbankan.

Ia sadari dibukanya pusat jajanan berbuka puasa di tengah pandemi covid-19 tetap waspada agar tidak terpapar virus korona.Neneng menyatakan telah mendapatkan arahan dari ketua RT setempat agar tetap disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak dengan pelanggan yang datang berbelanja.

Kepala Dinas Perindutrian, Koperasi dan UMKM Nunukan Abdul Karim yang ditemui saat memantau Pusat Jajanan Buka Puasa di Pasar Lama Kelurahan Nunukan Utara pada hari pertama Ramadhan 1442 H.

Ia menyatakan dibukanya pusat jajanan takjil Ramadhan ini telah disepakati bersama dengan Pemkab Nunukan dan Satgas Penanganan covid-19.Namun syaratnya, pedagang dan masyarakat yang datang berbelanja harus mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker dan menjaga jarak.

Hanya saja, Abdul Karim akui kerumunan warga sulit dihindari saat berbelanja sehingga perlunya petugas proaktif memantau."Memang perlu dipantau ini adalah kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan. Kerumunan akan sulit dihindari," ujar dia.

Pantauan di lokasi jajanan buka puasa di Pasar Lama, masyarakat yang datang berbelanja menyebabkan kerumunan yang berpotensi menjadi kluster COVID-19 baru.

 
Berita Terpopuler