Pesan Tegas Erdogan-Dbeibeh untuk Timur Tengah

Turki di bawah Erdogan memainkan peran cukup dominan di Timur Tengah dan Eropa

Anadolu
Presiden Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh di Ankara. (Foto file - Anadolu Agency)
Rep: Anadolu Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan PM Libya Abdul Hamid Dbeibeh baru saja bertemu di Ankara, Turki. Keduanya membahas berbagai masalah kawasan dan memperkuat hubungan ekonomi, politik, dan militer.

"Melindungi kedaulatan Libya, integritas wilayah, persatuan politik, dan kesejahteraan rakyat Libya adalah di antara tujuan utama Turki, "kata presiden Turki pada Senin setelah bertemu dengan perdana menteri Pemerintah Persatuan Nasional Libya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh di Ankara untuk bertemu tatap muka sebelum keduanya menghadiri rapat Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi Turki-Libya.

Pada konferensi pers setelah pertemuan itu, Erdogan mengatakan bahwa dukungan Turki untuk Libya membantu mencegah jatuhnya ibu kota Tripoli ke tangan pemberontak serta mencegah lebih banyak pembantaian dan membantu membangun kesepakatan gencatan senjata.

"Mereka yang berpihak pada pemberontak dan kudeta di Libya telah merampas legitimasi, hak, dan keadilann serta mendukung pembantaian itu," kata Erdogan, merujuk pada konflik baru-baru ini di negara itu.

Erdogan mengatakan Turki akan terus memberikan semua dukungan kepada Pemerintah Persatuan Nasional Libya, seperti yang diberikan kepada pemerintah yang sah sebelumnya.

"Langkah-langkah telah diambil untuk mempercepat pengembalian [keberadaan] sektor swasta Turki di Libya," kata Presiden Erdogan.

Dia juga menambahkan bahwa Turki juga akan mengirimkan 150.000 dosis vaksin Covid-19 ke Libya pada Selasa. Kesepakatan Turki-Libya tentang pakta maritim yang ditandatangani pada November 2019 lalu membantu mengamankan kepentingan nasional kedua negara.

Erdogan mendesak komunitas internasional untuk memberikan dukungan tulus kepada Libya yang akan mengadakan pemilu pada 24 Desember ini, sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Pernyataan bersama setelah pertemuan kedua delegasi

Pernyataan bersama Turki-Libya yang dirilis setelah pertemuan bilateral menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan, kemerdekaan, integritas kawasan, dan persatuan politik di Libya.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa satu-satunya struktur kepemimpinan yang sah di Libya adalah Dewan Presiden dan Pemerintah Persatuan Nasional yang dipilih melalui pemilihan.

Pernyataan itu juga menyatakan tekad terkoordinasi Libya untuk melakukan proses politik menuju pemilihan pada 24 Desember tahun ini.

 

Pernyataan bersama itu menekankan pentingnya kontribusi Turki bagi pembangunan dan pembuatan gencatan senjata permanen dan berkelanjutan di Libya.

Pernyataan itu menekankan pentingnya mengadakan konferensi regional untuk mendukung dialog dan kerja sama di Mediterania Timur untuk menjamin hak-hak kedua pihak.

Presiden Turki pada Senin menyambut perdana menteri Pemerintah Persatuan Nasional Libya dengan upacara resmi di ibu kota Ankara.

Erdogan dan delegasi senior Turki menyambut Dbeibeh dan delegasi tingkat tingginya di kompleks kepresidenan di Ankara.

Delegasi senior Libya termasuk lima wakil perdana menteri dan 14 menteri, serta Kepala Staf Militer Libya Muhammad Ali Ahmad al-Haddad.

Libya jatuh ke dalam kekacauan dan perang saudara setelah penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011. Turki lama mendukung upaya Pemerintah Persatuan Nasional untuk menyatukan negara.

Pada 5 Februari, delegasi Libya memilih Mohammad Menfi untuk memimpin tiga anggota Dewan Presiden dan perdana menteri baru negara itu.

Pertemuan tersebut berfokus pada masalah regional dan internasional dan mereka meninjau semua aspek hubungan bilateral antara Turki dan Libya. Pertemuan ini juga membahas langkah-langkah untuk lebih meningkatkan kerja sama antara kedua negara.

Topik utama mencakup sektor energi dan perawatan kesehatan, serta perusahaan Turki yang kembali ke Libya untuk melanjutkan operasi yang terhenti akibat kekacauan setelah penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011.

 

Turki terus dukung pembangunan ekonomi Libya

Turki akan terus mendukung upaya pembangunan ekonomi Libya dengan semua sumber dayanya, kata Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan pada Senin.

"Selama proses pembangunan Libya, kerja sama kami untuk investasi dan kerja sama teknis di semua bidang mulai dari industri hingga infrastruktur dan investasi suprastruktur, dari kesehatan hingga energi, dari pendidikan hingga perbankan akan terus berlanjut," kata Mendag Pekcan dalam sebuah pernyataan setelah bertemu dengan rombongan pejabat Libya.

Delegasi tingkat tinggi Libya melakukan kunjungan resmi ke ibu kota Ankara pada Senin. "Turki siap untuk mengambil tanggung jawab di bidang ini," kata Pekcan, seraya menambahkan bahwa penting bagi kedua pihak untuk menyusun peta jalan demi mempercepat hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.

“Saya kira dalam periode yang akan datang, kita akan menentukan bidang kerja sama melalui dialog dan bergerak maju di bidang ini,” tegas dia.

Pekcan mencatat bahwa volume perdagangan antara Turki dan Libya pada 2013 adalah USD3,6 miliar, dia menambahkan bahwa Turki akan senang melihat volume tersebut mencapai level ini lagi.

Sektor pembangunan

Sektor konstruksi adalah salah satu elemen terpenting dari hubungan ekonomi dan perdagangan antara Turki dan Libya, ujar Mendag Pekcan.

Memecahkan masalah yang timbul dari masa lalu akan membantu perusahaan Libya dan Turki melihat ke masa depan dengan harapan, kata pejabat Turki itu.

"Perusahaan kami akan kembali bekerja dalam kerangka proyek tertentu, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi keamanan Libya, serta memulai proyek baru untuk memenuhi kebutuhan dan stabilitas di Libya," tambah dia.

Kedaulatan Libya, integritas teritorial, dan persatuan politik adalah landasan sikap Turki di Libya, pungkas Pekcan. Libya jatuh ke dalam kekacauan dan perang saudara setelah penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011.

 

 
Berita Terpopuler