14 Efek Samping Vaksin Covid-19

Beberapa efek merupakan tanda vaksin telah memicu tubuh membangun perlindungan

Republika/Thoudy Badai
Beberapa efek samping seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan menggigil, merupakan tanda bahwa vaksin telah memicu tubuh Anda untuk membangun perlindungan terhadap Covid-19.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa orang mengalami efek samping dari vaksinasi Covid-19. Beberapa efek samping seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan menggigil, merupakan tanda bahwa vaksin telah memicu tubuh Anda untuk membangun perlindungan terhadap Covid-19.  

"Semakin besar respons kekebalan tubuh Anda, semakin besar kemungkinan Anda akan merasa seperti menderita penyakit seperti flu," kata Kathleen Mullane, DO, PharmD, profesor kedokteran dan direktur uji klinis penyakit menular di Universitas Chicago, dilansir di Health.com, Senin (12/4).

Saat ini, terdapat tiga vaksin Covid-19 di AS, yakni vaksin Pfizer, vaksin Moderna (keduanya adalah vaksin mRNA) dan vaksin Johnson & Johnson (vaksin vektor virus). Dari ketiga vaksin tersebut, vaksin Johnson & Johnson tampaknya menghasilkan efek samping yang lebih ringan, menurut orang-orang yang menerimanya.

Namun, itu tidak berarti bahwa Anda harus menghindari satu vaksin tertentu. Semuanya aman dan efektif, dan Anda tidak dapat mengetahui sebelumnya apakah Anda akan mengalami efek samping atau tidak sama sekali.

Berikut 14 efek samping vaksin COVID19:

1. Nyeri di tempat suntikan

Selain nyeri, Anda mungkin juga melihat kemerahan atau bengkak di tempat jarum masuk ke kulit Anda, tetapi itu akan menghilang. Sekitar 70 persen hingga 80 persen orang merasakan nyeri lengan pada hari penyuntikan. Jika itu mengganggu Anda, Anda bisa menenangkan area tersebut dengan waslap dingin.

2. Lengan nyeri

Baca Juga

Efek samping ini berbeda dengan nyeri lengan atas pasca-injeksi. Nyeri lengan terjadi sekitar lima hingga tujuh hari setelah vaksin ketika lengan Anda memerah dan gatal. Lesi merah yang terbentuk di tempat suntikan bisa berukuran 1 inci sampai 5 inci persegi.
 
Jika Anda mengalami lengan nyeri, Anda dapat minum antihistamin atau mengoleskan kortison topikal untuk meredakan gatal. Setelah hilang dan saatnya untuk dosis kedua Anda, pertimbangkan untuk mengganti lengan yang akan disuntik.

3. Pembengkakan kelenjar getah bening

Anda mungkin memperhatikan bahwa kelenjar getah bening Anda membengkak saat Anda sakit. Hal yang sama dapat terjadi setelah vaksin, dan lebih sering setelah suntikan Moderna, yang terjadi pada sekitar satu dari 10 orang. Pembengkakan ini akan terjadi di kelenjar getah bening di area ketiak dekat tempat suntikan.

Apa penyebab bengkaknya? Kelenjar getah bening Anda bekerja keras memproduksi antibodi yang melawan infeksi, membuatnya bertambah besar. Menurut Dr. Petri, kedengarannya menakutkan, tapi bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

4. Sakit kepala

Setelah dosis pertama atau kedua dari vaksin Pfizer atau Moderna, 30 persen penerima mengalami sakit kepala, angka yang menurut Dr. Mullane relatif umum.  Sementara itu 39 persen orang yang menerima vaksin Johnson & Johnson berakhir dengan sakit kepala.

Jika efek samping ini menyerang Anda, Anda dapat menggunakan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti ibuprofen, atau mencoba obat penghilang rasa sakit OTC dengan acetaminophen untuk meredakannya.

5. Kelelahan

Kelelahan dapat terjadi setelah mendapat dosis vaksin Pfizer atau Moderna. Namun dalam uji klinis, vaksin kedua cenderung membuat lebih banyak orang kecapekan. Mendengarkan tubuh Anda untuk bersantai dan beristirahat adalah tindakan terbaik.

6. Demam atau kedinginan

Sekali lagi, efek samping ini adalah akibat dari pengaktifan sistem kekebalan Anda, dan meskipun dapat membuat Anda merasa tidak enak, itu normal.  

Lakukan apa yang biasanya Anda lakukan jika Anda merasa demam dan menggigil, seperti minum banyak cairan dan membuat diri Anda lebih nyaman dengan berpakaian ringan, adalah tindakan terbaik. Anda juga dapat berbicara dengan dokter Anda tentang penggunaan obat pereda demam.

7. Mual

Sekitar 20 persen orang dalam uji klinis untuk vaksin Moderna melaporkan mual setelah menerima dosis kedua, dua kali lipat tingkat setelah dosis nomor satu. Dan 14 persen penerima vaksin Johnson & Johnson juga melaporkan mual.

Rasa ingin muntah itu tidak akan bertahan lama. Untuk meredakannya, pertimbangkan untuk beristirahat, makan makanan ringan atau hambar jika Anda lapar, dan bicarakan dengan dokter Anda tentang obat antimual.

8. Nyeri otot

Covid-19 sendiri dapat membuat orang sakit otot, begitu juga dengan vaksin Covid-19. Ini adalah aspek lain dari respons kekebalan tubuh, dan beberapa orang akan merasakan sakitnya ringan, sementara yang lain bisa lebih mengganggu.

9. Pembengkakan wajah

Ini tampaknya reaksi yang sangat jarang. Tiga orang selama uji coba vaksin Moderna mengalami pembengkakan wajah atau bibir sementara. Ketiganya memiliki satu kesamaan, mereka mendapatkan filler wajah atau suntikan bibir dua minggu hingga enam bulan sebelum menerima vaksin.

Pembengkakan wajah pasca-vaksin mungkin disebabkan oleh interaksi antara respons kekebalan tubuh dan filler wajah tersebut. Mengonsumsi antihistamin dapat mengurangi pembengkakan, yang seperti efek samping lainnya bersifat sementara.

10. Pusing

Menurut CDC, di antara orang yang melaporkan efek samping, sekitar 17 persen mengindikasikan bahwa mereka merasa pusing setelah suntikan Covid-19 mereka. Pusing adalah efek samping ketiga paling umum yang dialami orang-orang setelah mendapatkan vaksin Moderna atau Pfizer selama bulan pertama vaksin tersedia.

11. 'Vax fog'

Ada istilah yang beredar disebut "vax fog" yang mengacu pada kabut otak setelah vaksin Covid-19. Belum ada data resmi tentang efek samping ini, tetapi ahli menduga itu mungkin terkait dengan nyeri jenis sakit kepala, efek samping yang lebih umum dan diketahui.

12. Mimpi yang aneh

Media sosial dipenuhi dengan postingan dari orang-orang yang mengaku pernah mengalami mimpi aneh setelah mendapatkan suntikan. Tetapi kemungkinan efek samping ini tidak dilaporkan dalam uji klinis.  

13. Bell's palsy

Bell's palsy disebabkan oleh kerusakan saraf wajah, dan menyebabkan kelemahan sementara atau kelumpuhan otot wajah. Ini bisa terjadi akibat trauma, tetapi lebih sering terjadi karena infeksi virus pada saraf itu sendiri.

Reaksi ini dilaporkan pada empat orang dalam uji coba Pfizer dan tiga orang dalam uji coba Moderna. Ini sebenarnya lebih kecil daripada insiden pada populasi umum. Oleh karena itu, para ahli belum bisa mengatakan bahwa kelumpuhan wajah terkait dengan vaksin.

14. Anafilaksis

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berpotensi mengancam jiwa yang merupakan efek samping vaksin Covid-19 yang sangat langka. Hanya ada 4,7 kasus yang diketahui per satu juta dosis vaksin Pfizer dan 2,5 kasus per juta dosis Moderna.

Reaksi berbahaya biasanya terjadi dalam 30 menit setelah vaksinasi. Gejala anafilaksis termasuk kesulitan bernapas, gatal-gatal atau bengkak, tenggorokan sesak, pusing, dan pingsan.

Siapa pun yang mengalami gejala ini memerlukan perawatan medis darurat dan atau pemberian EpiPen. Seseorang yang mengalami anafilaksis setelah suntikan pertama tidak boleh mendapatkan dosis kedua.

 
Berita Terpopuler