Masjid Syeikh Ajlin Kembali Dibangun, Ridwan Kamil Terharu

Desain Masjid Syeikh Ajlin dirancang khusus oleh Ridwan Kamil sendiri.

Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil).
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Masjid Syeikh Ajlin, Palestina, dimulai Rabu (7/4). Gubernur Jabar Ridwan Kamil, turut meresmikan peletakan  batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan.

Baca Juga

 

Saat memberikan sambutan terkait peresmian Masjid Syeikh Ajlin, Ridwan Kamil sempat terlihat menangis terharu. Suaranya, terdengar parau. Desain masjid ini dirancang khusus oleh  Ridwan Kamil sendiri.

Masjid Syeikh Ajlin ini, pernah didirikan pada tahun 1957 di perkampungan Syaikh 'Ajlin yang berada di tepi pantai dan pernah direnovasi beberapa kali. Namun, pada serangan Israel tahun 2014 masjid tersebut hancur lebur hingga berpuing-puing.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sebagai gubernur tentu ia akan mengajak perusahaan orang yang punya kelebihan harta untuk turun. 

 

 

"Jadi emosional karena situasinya sulit bisa membayangkan bertahun-tahun tidak salat di masjid. Karena tidak ada tempat. Jadi sebelum saya desain shalatnya di tenda kawinan saking daruratnya, kena hujan kena angin tapi mereka tetap shalat berjamaah," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (7/4).

Emil berharap, peristiwa bersejarah ini menguatkan kebaikan dan tak ada batas politik. Masjid tersebut, menurut Emil, dirancang dengan mengusung konsep keseimbangan hubungan seorang muslim antara dengan ilahi, manusia dan alam. Konsep itu direpresentasikan lewat tiga bangunan utama masjid yang didesain dengan gaya futuristik.

"Makanya ada struktur yang tinggi di tengah habluminallah, kanan hablumminannas dan hablumminal alam. Bahwa kita harus seimbang dalam hubungan kepada Allah, manusia dan mencintai alam," paparnya.

Masjid tersebut, kata dia, akan dibangun tiga lantai, tak hanya untuk tempat shalat, juga akan menjadi tempat belajar atau madrasah. Emil berharap, bisa merestorasi fungsi masjid ini seperti sedia kala.

 

"Itulah kenapa sebelum dihancurkan pada 2014 sudah ribuan penghafal Quran lulus dari masjid Syaikh 'Ajlin yang lama," katanya.

Rencananya pembangunan masjid ini akan menelan anggaran Rp 20 miliar. Untuk sementara dana yang masuk sebesar Rp 2,08 miliar dari Pemprov Jabar dan Rp 1,97 miliar dari Wakaf Salman. 

"Karena itu saya titip mari atas nama kemanusiaan dan ukhwah Islamiah kita bantu sedekah infak langsung dan digital untuk menggenapkan kemuliaan seluruh pembangunan ini," katanya.

 

Penunjukkan Emil sebagai arsitek masjid tersebut, sebenarnya telah dilakukan saat dia masih menjabat sebagai Wali kota Bandung. "Sebelum menjadi kepala daerah, saya adalah seorang arsitek. Dan dakwah saya dengan mendesain infrastuktur, dengan imajinasi saya, saya ingin mengembalikan kebanggaan warga Palestina," kata Emil.

 
Berita Terpopuler