Taiwan akan Berjuang Sampai Akhir, Jika China Menyerang

AS melihat peluang China yang bisa saja menyerang Taiwan sewaktu-waktu.

EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Pesawat jet tempur F-16V buatan AS selama latihan militer Han Kuang ke-36 di Taichung, Taiwan, 16 Juli 2020. Latihan menembak langsung mensimulasikan respons terhadap serangan musuh terhadap target utama di Taiwan.
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menyatakan, Taiwan akan berjuang sampai akhir jika China menyerang, Rabu (7/4). Dia pun mengutip pandangan Amerika Serikat (AS) yang melihat kondisi tersebut dapat terjadi di tengah meningkatnya tekanan militer China.

"Dari pemahaman saya yang terbatas tentang para pembuat keputusan Amerika yang mengamati perkembangan di wilayah ini, mereka dengan jelas melihat bahaya kemungkinan China melancarkan serangan terhadap Taiwan," kata Joseph.

Taiwan menyebut angkatan udara Beijing hampir setiap hari melakukan 'serangan' di zona identifikasi pertahanan udara Taipei. Pada Senin (5/4), China mengatakan sebuah kelompok kapal induk sedang berlatih di dekat pulau itu.

"Kami bersedia membela diri tanpa pertanyaan dan kami akan berperang jika kami perlu berperang. Dan jika kita perlu mempertahankan diri kita sendiri sampai hari terakhir kita akan membela diri kita sendiri sampai hari terakhir," ujar Joseph.

Baca Juga

Wu mengatakan, Taiwan bertekad untuk meningkatkan kemampuan militer dan membelanjakan lebih banyak untuk pertahanan. "Pertahanan Taiwan adalah tanggung jawab kami. Kami akan mencoba segala cara yang kami bisa untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami," ujarnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada acara terpisah, lembaga ini akan menjalankan delapan hari permainan perang berbantuan komputer bulan ini dari serangan China. Upaya ini membentuk fase pertama dari permainan perang tahunan terbesar Taiwan yaitu latihan Han Kuang.

Sedangkan fase kedua termasuk latihan tembak langsung akan terjadi pada bulan Juli. "Latihan tersebut dirancang berdasarkan ancaman musuh terberat, yang mensimulasikan semua kemungkinan skenario invasi musuh di Taiwan," kata Mayor Jenderal Liu Yu-Ping.

Fase kedua dari latihan perang Taiwan akan melibatkan mobilisasi sekitar 8.000 cadangan untuk bergabung dengan latihan tembak langsung, latihan anti-pendaratan. Rumah sakit akan mengadakan latihan untuk menangani masuknya banyak korban.

 
Berita Terpopuler