45 Siswa SMKN 2 Jakarta Ikuti PTM

Uji coba PTM ini ditinjau oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 Jakarta, Rabu (7/4).
Rep: Flori Sidebang Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau pelaksanaan uji coba (piloting) pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 Jakarta hari pertama, Rabu (7/4). Ariza pun sempat memasuki ruang kelas untuk menyaksikan langsung kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, Ariza bahkan sempat melontarkan pertanyaan kepada para siswa. "Lebih suka belajar dari rumah atau sekolah?" tanya Ariza. "Di sekolah," jawab siswa dengan semangat. 

Selain itu, Ariza kembali melontarkan pertanyaan perihal transportasi yang digunakan para siswa untuk kembali mengikuti pelajaran di sekolah. Jawaban yang dilontarkan para siswa pun beragam. Ada yang mengaku menggunakan transportasi umum, yakni KRL dan bus Transjakarta. 

Politikus Partai Gerindra itu pun kembali mengingatkan para siswa untuk menaati protokol kesehatan selama berada di transportasi umum. "Tetap menjaga jarak ya di transportasi umum," ujarnya. 

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma pun sempat melakukan peninjauan di sekolah tersebut. Dhanya menyebut, sebanyak 10 sekolah di Jakarta Pusat yang terlibat dalam program piloting pembelajaran tatap muka. 

"Hasil monitoring, Alhamdulillah sesuai dengan prosedur semuanya berjalan dengan baik. Dari rumah membawa perbekalan, masker dan handsanitizer dibawa. Masuk (sekolah) cek suhu dulu, kemudian mencuci tangan, masuk kelas jarak diatur masing-masing 1,5 meter," ujar Dhany. 

Kemudian, Kepala Sekolah SMKN 2 Jakarta Murni Astuti menjelaskan, pihaknya menyiapkan lima ruang kelas untuk menunjang pembelajaran tatap muka. Sedangkan siswa yang mengikuti pembelajaran di sekolah mencapai 45 orang dari total jumlah siswa 670 orang. 

"Siswa yang setujui oleh orang tua siswa (belajar di sekolah) adalah 45 siswa dari seluruh siswa berjumlah 670 siswa. Jadi selebihnya semua daring dari rumah," ungkap Murni. 

Dia menjelaskan, setiap kelas diisi oleh lima siswa. Para siswa yang mengikuti pembelajaran di sekolah pun telah mendapatkan persetujuan dari masing-masing orang tua. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dimulai pukul 07.30 WIB hingga 11.30 WIB. 

 

Lebih lanjut Murni menuturkan, selama uji coba pembelajaran tatap muka ini, pihak sekolah juga menerapkan sejumlah aturan yang berbeda pada saat keadaan normal. Di antaranya para siswa diminta untuk membawa cadangan masker dan menyiapkan bekal makanan dari rumah. Sebab, selama uji coba ini, kantin sekolah masih dilarang beroperasi. 

"Anak-anak diarahkan langsung ke kelas agar tidak berkerumun, dan di kelas pun para guru menerapkan protokol kesehatan. Kemudian ketika jam istirahat, yaitu pukul 09.30 WIB hingga 10.00 WIB, anak-anak tetap di kelas," tutur dia. 

Dia menambahkan, pihaknya pun menyediakan ruang UKS sebagai ruangan isolasi jika nantinya ada siswa yang memiliki suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius. "Setelah itu kita berkoordinasi dengan puskesmas," imbuhnya. 

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menggelar uji coba (piloting) pembelajaran tatap muka (PTM) terhadap 85 sekolah di Ibu Kota, mulai tanggal 7-29 April 2021. Jumlah tersebut telah melalui asesmen tahap satu dan dua dari total 100 sekolah yang mengikuti asesmen dari Disdik DKI Jakarta. 

"Dari 100 itu sisanya 85 sekolah, piloting SD, SMP, SMA, SMK," kata Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja saat dihubungi, Selasa (6/4).

Taga menjelaskan, proses asesmen terhadap sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka terdiri dari dua tahap. Dia menyebut, tahap pertama meliputi kesiapan kondisi dan kesehatan guru, juga kesiapan kondisi siswa dan sarana prasarana kesehatan yang ada di sekolah. 

Kemudian, asasmen kedua terkait proses pembelajaran. Baik penguasaan IT untuk pembelajaran secara daring dan tatap muka. Selain melalui tahap asesmen, sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka juga harus memastikan para guru telah menerima vaksinasi Covid-19.

 

 

 
Berita Terpopuler