Kapal Induk China Latihan di Dekat Taiwan, Hubungan Memanas

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Sekelompok kapal induk China sedang berlatih di dekat Taiwan. Menurut Angkatan Laut China, latihan semacam itu akan menjadi rutin dilakukan sebagai pertanda peningkatan ketegangan lebih lanjut di dekat pulau yang diklaim Beijing sebagai wilayah kedaulatannya, Senin (5/4) malam.

Angkatan Laut China mengatakan kelompok kapal induk yang dipimpin oleh Liaoning. Liaoning merupakan kapal induk pertama negara yang dioperasikan secara aktif melakukan latihan rutin di perairan dekat Taiwan.

Tujuan pengerahan kapal induk itu adalah untuk meningkatkan kemampuannya untuk menjaga kedaulatan nasional, keselamatan dan kepentingan pembangunan. "Latihan serupa akan dilakukan secara rutin di masa depan," kata keterangan Angkatan Laut China.

Pernyataan China itu muncul mengikuti Kementerian Pertahanan Taiwan yang melaporkan serangan baru oleh Angkatan Udara China ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada Senin. Taipei mengaku memiliki pemahaman penuh tentang situasi di udara dan laut di sekitar pulau dan menangani dengan tepat masalah tersebut.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa Liaoning yang ditemani oleh lima kapal pengawal telah transit di Selat Miyako dalam perjalanan ke Pasifik pada akhir pekan. Laporan Global Times China yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Partai Komunis People's Daily, menyatakan Nanchang yang merupakan armada kapal perusak Tipe 055 baru yang kuat mulai beroperasi tahun lalu, adalah bagian dari grup kapal induk.

"Kombinasi kapal induk dan kapal perusak besar Type 055 akan menjadi konfigurasi standar kelompok tugas kapal induk China di masa depan," ujar laporan surat kabar itu.

Liaoning dan kapal kembarnya, Shandong, telah melakukan latihan atau berlayar di dekat Taiwan sebelumnya. Pada Desember 2019, tak lama sebelum pemilihan presiden dan parlemen di Taiwan, Shandong berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif dan menjadi langkah yang dikutuk oleh Taiwan sebagai upaya intimidasi.

Taiwan adalah masalah teritorial paling sensitif di China dan potensi konflik militer. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengawasi perombakan militer pulau itu, meluncurkan peralatan baru seperti korvet siluman pembunuh kapal induk untuk menahan sikap agresif Beijing.