Kim Jong-un Ingin Proyek Pembangunan Ambisius Dipercepat

Kim Jong-un berencana membangun 50 ribu apartemen baru

KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah)
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un melakukan kunjungan kedua dalam satu pekan ke salah satu lokasi pembangunan ambisius untuk membangun 50 ribu apartemen baru di Pyongyang. Kantor berita KCNA melaporkan Kim mendorong agar pembangunan tersebut dipercepat.

Baca Juga

Satu pekan usai Korut meluncurkan dua rudal balistik ke dekat Laut Jepang, Kim langsung fokus pada urusan domestik. Hal itu memperlihatkan kemajuan program senjata Korut dan menambah tekanan pada Amerika Serikat (AS).

Pekan lalu, Kim meresmikan pembangunan 10 ribu apartemen baru di ibu kota Pyongyang walaupun krisis ekonomi telah membuat proyek pembangunan lainnya terbengkalai. KCNA melaporkan Kim menekankan pembangunan rumah dan menyebutkan sebagai salah satu masalah yang harus diperbaiki untuk meningkatkan standar kehidupan warga.

"Setiap proses pembangunan harus diawasi dengan ketat, bahan bangunan yang permintaannya tinggi harus dihemat, segala jenis kecelakaan harus dicegah dan pengalaman pembangunan yang baik harus diperkenalkan," kata Kim seperti dikutip KCNA, Rabu (1/4).

 

Pemimpin Korut itu mengumumkan rencana baru lima tahun ke depan yang ambisius pada bulan Januari lalu. Rencana tersebut bertujuan untuk mengembangkan perekonomian Korut.

Namun, proyek-proyek tersebut menghadapi tantangan yang berat termasuk sanksi-sanksi internasional yang diberikan atas program nuklir dan rudal balistik. Dalam laporannya PBB mengatakan langkah drastis yang diambil Korut dalam mencegah penyebaran Covid-19 telah melanggar hak asasi manusia dan mempersulit ekonomi rakyat termasuk menimbulkan kelaparan.

Korut tidak mengkonfirmasi satu pun kasus infeksi virus corona. Tapi banyak pakar yang meragukan Korut yang berbatasan dengan China dan Korea Selatan sama sekali tidak memiliki kasus positif Covid-19. 

 
Berita Terpopuler