Arkeolog Temukan Situs Jajahan Inggris di Maryland

Situs koloni Inggris keempat di Negeri Paman Sam itu kini hanya padang rumput.

Travis Parno via foxnews
Gambar konjektur benteng St. Mary berdasarkan survei geofisika
Rep: Puti Almas Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog di museum Historic St. Mary di Maryland, Amerika Serikat (AS) menemukan St. Mary’s Fort, pemukiman Eropa pertama di negara bagian itu. Tempat ini sekaligus menjadi koloni Inggris keempat di Negeri Paman Sam.

Dilansir Fox News, pada 1634, gelombang pertama pemukim mendirikan Maryland dan membangun banteng bernama Southern Maryland. Lebih dari 100 penduduk Eropa tiba di sana dengan menggunakan dua kapal bernama The Ark dan The Dove pada akhir Maret 1634.

Para arkeolog telah mencari benteng Southern Maryland sejak 1930-an. Menurut laporan The Washington Post, seperti pentang Jamestown di Virgian, posisi bangunan ini tepat telah hilang.

Pemukiman St. Mary telah ditinggalkan dan Ibu Kota Maryland kemudian dipindahkan ke Annapolis pada 1690-an. Situs yang memiliki luas sebesar lapangan sepak bola dibiarkan begitu saja dan saat ini tampak hanya berupa padang rumput yang kosong.

Hampir 400 tahun kemudian, Direktur Riset dan Arkeologi St. Mary, Travis Parno, serta arkeolog geofisika Tim Horsley dan kelompok peneliti telah menemukan garis besar bangunan benteng menggunakan radar penembus tanah, kerentanan magnetik, dan magnetometri. Setelah pencarian sempat dihentikan selama beberapa tahun, Parno mengambil alih pada 2017.

Penemuan jejak kayu pertama kali dikonfirmasi oleh Parno pada 2018. Kayu yang nampaknya digunakan untuk membuat pagar kayu palisade dilaporkan meninggalkan noda.

Ketika pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) melanda, penelitian Parno bersama Horsley terhenti. Namun, pada pertengahan 2020, situs kembali diteliti dan dari sana ditemukan bagian atas yang bisa menjadi gudang bawah tanah sebuah bangunan di dalam benteng. Mereka juga menemukan beberapa artefak termasuk panah kuarsit berusia 4.500 tahun dan pelindung pelatuk senapan.

Baca Juga

Parno mengatakan bahwa tim peneliti sangat senang dapat membagikan penemuannya kepada publik. Ia menyebut bahwa ini dapat dikatakan sebagai salah satu penemuan terpenting dalam sejarah arkeologi Maryland.

"Situs tersebut mewakili periode perubahan monumental ketika penjajah Eropa memasukkan diri mereka ke dalam dunia masyarakat Pribumi yang beragam, secara politik dan sosial kompleks," ujar Parno.


Parno mengatakan konsekuensi dari penyelesaian kolonial awal dan interaksi antara penjajah dan Yaocomaco, Piscataway, dan kelompok Pribumi lainnya akan membentuk jalannya sejarah kolonial Maryland. Inilah alasan mengapa tim bekerja keras untuk melibatkan anggota Suku Piscataway Conoy, Bangsa Indian Piscataway, dan kelompok Pribumi lainnya untuk membuat Proyek People to People, sebuah inisiatif kolaboratif yang akan mencakup studi arkeologi dan interpretasi publik dari St. Mary's. Benteng dan situs Pribumi di dekatnya yang berusia lebih dari 5.000 tahun.

Selanjutnya, tim penggalian akan terus menjelajahi bagian-bagian Benteng St Mary. Saat ini, penggalian bangunan besar dengan gudang bawah tanah yang penuh dengan sisa-sisa kolonial tengah dilakukan. Ketika terungkap, mereka akan mulai menggali ruang bawah tanah dan mempelajari kegunaan benteng dan apa yang dapat diceritakan tentang kehidupan yang pernah ada di sana.

Parno dan Horsley akan melakukan survei radar penembus tanah tepat di luar benteng untuk melihat beberapa situs Asli untuk dimasukkan dalam Proyek People to People. Keduanya memuji Maryland Historical Trust dan Historic St Mary's City Foundation karena membantu memulai penelitian mereka dengan uang hibah.

"Penemuan ini tidak hanya berbicara tentang masa-masa awal mereka yang tiba di tempat yang akan dinamai Maryland, tetapi juga akan memberikan petunjuk penting ke masa lalu tentang masyarakat adat yang tinggal di daerah itu jauh sebelum mereka tiba," jelas Historic St Mary's City dalam sebuah pernyataan.

Gubernur Maryland Larry Hogan mengatakan penemuan lokasi pemukiman asli Maryland benar-benar berita yang menggembirakan bagi negara bagian itu. Ini akan memberi para warga kesempatan untuk terhubung kembali dengan tahun-tahun pra-kolonial dan awal kolonial di sana.

“Maryland bangga mendukung studi Benteng St. Mary dan berharap untuk penggalian lebih lanjut di daerah tersebut saat mendekati hari jadi ke-400 negara bagian kami,” jelas Hogan.

 
Berita Terpopuler