Soal Sekolah Tatap Muka, Pengamat: Harus Punya Perencanan

Rencana pembelajaran secara tatap muka harus dimitigasi dengan baik.

Dok UIN Jakarta
Jejen Musfah, pengamat pendidikan dari UIN Jakarta
Rep: Haura Hafizhah Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah, Jejen Musfah menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang ingin melakukan uji coba membuka sekolah secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan jika pemerintah memiliki perencanaan yang matang terkait sistem pembelajaran yang akan diadakan di sekolah.

"Sudah saatnya hal ini dilakukan. Kuncinya disiplin penerapan protokol kesehatan dan kesiapan fasilitas ksehatan. Inilah apa yang disebut kenormalan baru," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (23/3).

Menurutnya, sekolah dan kampus juga harus menyiapkan secara matang terkait sistem pembelajaran seperti apa nantinya termasuk mobilitas dari sekolah ke tempat tinggal siswa/mahasiswa.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji mengatakan, rencana pembelajaran secara tatap muka harus dimitigasi dengan baik dan juga persiapan yang matang. Ini agar nantinya, mereka yang melakukan pembelajaran secara tatap muka bisa belajar dengan tenang.

"Saya setuju dengan rencana tatap muka di sekolah. Meski begitu, segala risiko harus dimitigasi dengan baik dan perencaaan yang matang," kata dia.

Dia menambahkan, saat sekolah yang dilakukan secara daring justru menimbulkan banyak masalah. Mulai dari kualitas yang menurun, stres, kekerasan pada anak sampai naiknya angka kecanduan gadget. 

"Bahkan dari semua masalah itu banyak yang masuk rumah sakit jiwa. Pemerintah harus memiliki kebijakan yang terencana secara baik terkait pembelajaran tatap muka jangan sampai merugikan masyarakat," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Dinas Pendidikan DKI segera melakukan uji coba sekolah tatap muka dalam dua bulan ke depan. Ariza menyebut, uji coba terbatas itu bakal dilakukan secara bertahap pada 50-100 sekolah. 

"Ya, mungkin sampai 50-60, paling banyak 100 sekolah yang akan kita uji cobakan (tatap muka) dalam dua bulan ke depan," kata Ariza di Polda Metro Jaya, Selasa (23/3).

Namun, Ariza belum menjelaskan kapan uji coba terbatas itu dilakukan. Dia hanya menuturkan, saat ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta sedang menyusun aturan dan mekanisme pelaksanaan sekolah tatap muka.

 

 
Berita Terpopuler