Yana: PJJ Berkontribusi Terhadap Akses Anak Gunakan Gadget

Wali Kota Bandung nilai PJJ turut berkontribusi terhadap akses anak gunakan gadget.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menilai pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan siswa di masa pandemi Covid-19 turut berkontribusi terhadap akses anak memakai gadget lebih banyak. Kondisi tersebut dapat berdampak negatif bagi anak jika tidak terdapat pendampingan langsung dari orang tua.

Baca Juga

"Pasti ya ada pada saat gak ada aktivitas sekolah dan aktivitas sekolah PJJ pakai gadget gitu ya mungkin pada saat nunggu pelajaran atau apa dia iseng buka game atau apa ternyata mungkin ramai mungkin aja ya," ujarnya, Senin (22/3).

Yana meminta agar Dinas Pendidikan Kota Bandung lebih variatif dalam membuat materi PJJ. Sebab Yana merasa prihatin jika anak mengalami kecanduan gadget. "Prihatin juga kalau anak kecanduan tapi karena pandemi pasti dia akan berhubungan dengan gadget," katanya.

Dengan kondisi tersebut, Yana mengungkapkan tidak akan serta merta mempercepat pembelajaran tatap muka. Terlebih kebijakan tersebut akan mengacu kepada keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat namun diharapkan dapat mengurangi intensitas anak dengan gadget.

"Memang kalau lihat trennya apalagi vaksin bisa berjalan baik sesuai target mudah-mudahan bertahap jadi ada variasi materi materi yang harus praktek dilakukan offline tapi prokes mah harus tetap. Jadi akhirnya gak gadget banget, suka gak suka memang akan ketemu gadget," katanya.

Ia pun menilai penggunaan gadget yang berlebihan pada anak terjadi khususnya saat PJJ diperkirakan karena orang tua sedang bekerja dan tidak bisa mendampingi. Namun, dapat diperkirakan juga masih ada orang tua yang melakukan pendampingan.

"Ya sekali lagi resiko karena ketemu dengan gadget di masa pandemi ini," katanya. 

Yana mengimbau orang tua untuk membatasi anak menggunakan gadget dan digunakan untuk keperluan yang mendesak serta memanfaatkan aplikasi pengawasan dan membatasi anak menggunakan gadget.

 

 
Berita Terpopuler