Penyerang Gedung Kongres AS Bisa Didakwa Pasal Penghasutan

Penyerang Gedung Kongres AS sebagian besar pendukung mantan Presiden Donald Trump

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jaksa federal Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya memimpin penyelidikan pengepungan Gedung Kongres pada 6 Januari lalu, Michael Sherwin mengatakan sejumlah perusuh dapat didakwa pasal penghasutan. Hal itu ia sampaikan dalam acara 60 Minutes yang disiarkan stasiun televisi CBS.

Baca Juga

Sherwin mengatakan ia yakin ada bukti yang cukup untuk mendakwa sejumlah pelaku penyerangan Capitol Hill dengan pasal berkonspirasi menggulingkan pemerintahan. Para pelaku penyerangan yang sebagian besar pendukung mantan Presiden Donald Trump ingin mencegah Kongres meresmikan kemenangan Biden dalam pemilihan bulan November lalu.

"Secara pribadi saya yakin bukti mengarah ke sana dan mungkin memenuhi elemen-elemen tersebut, saya yakin fakta akan mendukung dakwaan tersebut dan saya pikir semakin maju kami melangkah, semakin banyak fakta yang mendukungnya," kata Sherwin seperti dikutip New York Post, Senin (22/3).

Sherwin menambahkan penyelidikan terhadap kerusuhan yang menewaskan lima orang itu menghasilkan 400 kasus pidana. Sebagian besar 'dakwaan pelanggaran undang-undang federal'.

 

Sekitar 100 di antaranya dituduh menyerang petugas penegak hukum termasuk penyerangan terhadap Brian Sicknick. Petugas keamanan yang tewas di rumah sakit satu hari setelah kerusuhan terjadi.

Sherwin mengatakan hanya 10 persen dari kasus-kasus tersebut yang dikaitkan dengan konspirasi rumit yang melibatkan kelompok ekstrimis sayap kanan. Sherwin yang baru-baru ini mundur dari penyelidikan juga menegaskan jaksa sedang menyelidiki keterlibatan Trump dalam kerusuhan tersebut.

"Jelas sekali Trump magnet yang menarik orang-orang ke Washington D.C pada 6 Januari, sekarang pertanyaannya apakah ia bersalah atas apa yang terjadi selama pengepungan, selama penyerangan, kami memiliki orang yang menyelidiki semuanya," kata Sherwin.

 
Berita Terpopuler