Fakta-Fakta Ekuinoks, Fenomena Astronomi Hari Ini

Puncak equinoks terjadi pada 20 Maret diperkirakan pukul 16.37 WIB.

majalah1000guru.net
Ekuinoks
Rep: Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Sabtu (20/3) akan terjadi fenomena ekuinoks. Dikutip unggahan Instragram Bosscha Observatory, equinoks berasal dari bahasa Latin, aequus berarti sama dan nox atau noctis berarti malam. Puncak equinoks terjadi pada 20 Maret diperkirakan pukul 16.37 WIB.

Dari laman LAPAN, bagi pegamat yang berada di garis khatulistiwa, matahari akan tepat berada di atas kepala ketika tengah hari. Ketika terjadi ekuinoks, matahari akan terbit nyaris tepat di arah timur dan tenggelam nyaris tepat di arah barat.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengatakan equinoks adalah peristiwa saat posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa atau ekuator. Artinya, equinoks membelah bumi dalam belahan yang sama di bagian utara dan selatan.

Baca Juga

“Posisi matahari berada di atas ekuator setiap tanggal 21 Maret (tahun ini pada 20 Maret) dan 23 September, ini terjadi dua kali setiap tahun,” kata Thomas kepada Republika.co.id, Rabu (17/3).

Saat equinoks, kemiringan bumi mencapai 23,5 derajat yang menyebabkan matahari tampak bergerak dari utara kemudian melewati ekuatur lalu ke selatan dan kembali lagi ke utara. Pada 22 Desember lalu, matahari berada pada titik paling selatan. Ini menyebabkan, musim panas di belahan bumi selatan dan musim dingin di belahan bumi utara. Selanjutnya, pada 21 Maret, matahari tampak berada di atas garis khatulistiwa.

Jadi, titik matahari terbit di titik timur dan terbenam tepat di titik barat. Ketika equinoks terjadi, kota yang dilewati garis khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat, matahari tepat berada di atas kepala sehingga disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan. Kemudian, saat matahari bergerak ke utara dan paling utara, ini merupakan awal musim panas di belahan bumi utara pada 22 Juni.

“Tanggal 22 Juni itu, matahari berada di paling utara dan ini awal musim panas di belahan bumi utara dan awal musim dingin di bagian selatan. Lalu, matahari bergerak lagi ke arah ekuator dan tanggal 23 September, matahari berada di atas ekuator itu yang disebut sebagai peristiwa equinoks,” ujar dia.

Thomas menjelaskan ada dua jenis equinoks yang dikenal, yaitu vernal equinox yang jatuh pada 21 Maret menjelang musim semi di belahan bumi utara dan autumnal equinox pada 23 September menjelang musim gugur di bagian bumi utara. Dia menggarisbawahi, hari tanpa bayangan yang terjadi saat equinoks tergantung dari posisi lintang bumi.

Misal, di Jawa sekitar bulan Februari.Dia mengatakan tidak ada fenomena spesifik yang diikuti ketika terjadi equinoks. Namun, posisi matahari saat equinoks sering disebut sebagai awal dari peralihan musim (pancaroba). Bisa disebut, 21 Maret merupakan peralihan musim hujan ke musim kemarau. Thomas mengatakan masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan peristiwa equinox seperti kenaikan suhu.

“Tidak ada hal yang mengkhawatirkan, contohnya suhu menjadi sangat panas itu tidak ada,” ucap dia.

Peristiwa equinoks dimanfaatkan untuk menentukan titik timur dan titik barat yang paling akurat. Sebab, pada saat posisi matahari berada di garis khatulistiwa, matahari terbit di titik timur dan terbenam di titik barat.

 
Berita Terpopuler