Menkes Terangkan Alasan Lambatnya Laju Vaksinasi

Kemenkes telah lakukan vaksinasi ke 5,4 juta orang di Indonesia.

Wihdan Hidayat / Republika
Petugas memasukkan data peserta vaksinasi Covid-19 di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Senin (15/3). Sebanyak 11.630 ASN serta pelayan publik divaksinasi Covid-19 massal. Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap pertama ini berlangsung hingga Jumat (19/3).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjawab soal lambatnya laju penyuntikan vaksin Covid-19. Budi menegaskan, penyebab lambatnya laju penyuntikan vaksin bukan di tempat penyuntikan, melainkan ketersediaan vaksin yang terbatas.

"Jadi, untuk bulan Januari-Februari, kita hanya ada 10 juta dosis, jadi tidak mungkin kita suntik satu juta per hari. Kita suntiknya 10 ribu-100 ribu per hari supaya tidak ada hari kosong penyuntikan," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (15/3).

Budi juga menjelaskan, pada Maret-April ada sekira 15 juta dosis per bulannya. Oleh sebab itu, pemerintah menaikkan target vaksinasi menjadi 100 ribu sampai 500 ribu per hari dari yang tadinya 10 ribu-100 ribu per hari pada Januari-Februari.

"Sekarang kita sudah di sekitar 300 ribu (target vaksinasi) per hari," ungkapnya.

Sementara, pada Mei-Juni, Budi menyebut ada sekitar 50 juta dosis per bulan sehingga target vaksinasi dinaikkan lagi hingga angka 500 ribu-satu juta.

"Nah, beratnya pada Juli-Desember karena 75 persen dari vaksin kita baru akan datang pada Juli dan Desember sehingga kita perlu meningkatkan kapasitas vaksinasi," ungkapnya.

Baca Juga

Baca juga : Bio Farma Produksi 20 Juta Vaksin Covid-19

Budi mengungkapkan, Kemenkes telah menyuntikkan vaksin ke sekitar 5,4 juta orang. Sementara, pada tahap kedua ini Kemenkes telah menyuntik 4,4 juta orang dari target 38 juta orang.

"Karena, sekali lagi, menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin, fase penyuntikan kita atur yang sekarang sudah sampai ke 300 ribu sesuai rencana. Saat bulan April, kita akan atur supaya bisa menyentuh 500 ribu per hari supaya pas dengan suntikannya," katanya.

 
Berita Terpopuler