4 Alternatif Gula Alami, Benarkah Lebih Sehat?

Sebagian orang memilih untuk membatasi konsumsi gula tambahan seperti gula pasir.

Pixabay
Sirup Maple (ilustrasi)
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi gula sebenarnya tak masalah selama tidak dilakukan secara berlebih. Yang menjadi masalah, gula kerap bersembunyi di berbagai jenis makanan sehari-hari, mulai dari sereal hingga saus.

Baca Juga

Oleh karena itu, sebagian orang memilih untuk membatasi konsumsi gula tambahan seperti gula pasir. Mereka lalu beralih ke alternatif-alternatif gula alami yang dianggap lebih sehat.

"Penting untuk diingat bahwa sebagian besar (alternatif gula alami) juga memberikan efek yang sama terhadap kesehatan gigi, produksi insulin, dan kadar gula darah kita," timpal ahli gizi Sophie Medlin, seperti dilansir Independent, Rabu (10/3).

Ada empat alternatif gula alami yang saat ini cukup populer digunakan. Berikut ini adalah perbandingan dari keempat alternatif gula alami tersebut terhadap gula biasa.

Baca juga : Komisi X Sambut Baik Jika Kapolri Izinkan Kegiatan Musik

Sirup Maple

Banyak influencer media sosial yang mempromosikan sirup maple sebagai pengganti gula yang lebih sehat dalam membuat kue. Dari segi kalori, sirup maple sebenarnya tak berbeda jauh dengan gula pasir.

"Sirup maple mengandung sekitar tiga kalori per gram, hanya satu kalori lebih rendah dibandingkan gula biasa," tukas Medlin.

Karena dicap lebih sehat, sirup maple kerap digunakan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini dapat mendorong terjadinya peningkatan asupan kalori tanpa disadari.

 

Gula Kelapa

Alternatif gula alami ini juga terkesan lebih sehat dibandingkan gula biasa. Namun, gula kelapa ternyata tidak lebih baik dari gula biasa.

Di satu sisi, gula kelapa terkadang memang mengandung serat prebiotik yang dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus. Selain itu, gula kelapa juga berkaitan dengan pelepasan karbohidrat yang lebih rendah.

Akan tetapi, gula kelapa juga dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah sama seperti gula biasa. Dampaknya terhadap kesehatan gigi juga tak berbeda.

 

Madu

Di satu sisi, madu mengandung banyak nutrisi bermanfaat seperti antioksidan dan vitamin B. Namun sebagai pengganti gula, madu memiliki efek yang sama seperti gula biasa terhadap kadar gula darah dan juga kesehatan gigi.

Akan tetapi, orang-orang yang menggunakan madu sebagai pengganti gula memiliki kecenderungan untuk menggunakan madu lebih banyak. Hal ini justru akan mendorong terjadinya peningkatan asupan kalori yang dapat memicu kenaikan berat badan.

 

Stevia

Banyak ahli gizi yang merekomendasikan stevia kepada orang-orang yang ingin membatasi asupan gula. Medlin mengatakan stevia terbuat dari tanaman dan memiliki rasa 200-300 kali lebih manis dibandingkan gula biasa.

"Dengan kalori yang sangat rendah," papar Medlin.

Dengan kata lain, stevia dapat memberikan rasa manis tanpa adanya kekhawatiran penambahan berat badan atau lonjakan kadar gula darah. Stevia dalam bentuk cair bisa digunakan dalam minuman, sedangkan dalam bentuk bubuk bisa dimanfaatkan dalam resep memasak.

Akan tetapi, ada satu masalah dari penggunaan stevia. Stevia juga meninggalkan rasa pahit atau aftertaste yang bertahan lama. Oleh karena itu, dari segi rasa, stevia mungkin tidak selezat gula atau beragam alternatif alami gula lainnya.

 
Berita Terpopuler