3 Negara Teluk Dukung Saudi Tolak Laporan Kematian Khashoggi

Laporan CIA menyebut putra mahkota Saudi menyetujui pembunuhan Khashoggi

google.com
Mohammed bin Salman (MBS) dan Jamal Khashoggi
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA) mendukung Arab Saudi yang menolak laporan CIA tentang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Langkah itu dilakukan sehari setelah CIA merilis laporan tidak rahasia yang menyatakan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi pada 2018 di Istanbul. 

Baca Juga

Laporan itu menyimpulkan bahwa MBS menyetujui untuk menangkap atau membunuh Khashoggi, karena dianggap sebagai ancaman bagi kerajaan. Laporan itu juga menyebutkan bahwa MBS setuju untuk menggunakan tindakan kekerasan terhadap Khashoggi. 

Kementerian Luar Negeri Saudi mengeluarkan pernyataan yang menolak laporan itu. Kementerian Luar Negeri Saudi menggambarkan laporan itu adalah "negatif, salah dan tidak dapat diterima". Mereka menambahkan bahwa, laporan itu berisi "informasi dan kesimpulan yang tidak akurat".

Dilansir Middle East Monitor, Selasa (2/3), Kementerian Luar Negeri Bahrain mendukung penolakan Saudi atas laporan tersebut. Hal ini menunjukkan "peran sentral" yang dimainkan oleh Arab Saudi dalam masalah regional dan internasional.

Sementara, Kementerian Luar Negeri Kuwait memuji peran kerajaan dalam memerangi "kekerasan dan ekstremisme serta dukungannya untuk keamanan dan stabilitas di kawasan dan di seluruh dunia". UEA juga membela Saudi. Dalam pernyataannya, UEA mengungkapkan kepercayaan pada pengadilan kerajaan dan "komitmennya untuk menegakkan hukum secara transparan dan tidak memihak, dan meminta pertanggungjawaban semua yang terlibat dalam kasus ini". 

 

Kepala Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Yousef bin Ahmad Al-Othaimeen, juga menyuarakan dukungan atas pernyataan Saudi tersebut. Menurut laporan Kantor Berita Saudi SPA, Al-Othaimeen mengatakan dia menolak "pemotongan tidak akurat yang dikutip dalam laporan itu, yang tidak memiliki bukti." Al-Othaimeen mengatakan, dia mendukung semua tindakan peradilan yang telah diambil terhadap para pelaku kejahatan dan terhadap putusan yang telah dijatuhkan.

Khashoggi dibunuh ketika dia mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018. Jasad Khashoggi dimutilasi dan hingga kini tidak ditemukan. Mantan Presiden AS Donald Trump secara konsisten berusaha melindungi pemimpin Saudi dari dampak di tengah protes bipartisan yang meluas dengan memblokir rilis laporan CIA. 

 
Berita Terpopuler