Pontianak Perbanyak Sekolah Tatap Muka

Pontianak berencana memperluas belajar tatap muka di 30 SD dan 22 SMP.

ANTARA/Wahdi Septiawan
Guru memberikan materi pelajaran kepada siswa sambil mengenakan masker saat hari pertama dimulainya kembali pembelajaran tatap muka. Ilustrasi
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, akan memperbanyak jumlah sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP di kota itu. Itu setelah hasil evaluasi sekolah percontohan berlangsung baik.

"Hari ini kami bersama Satgas Covid-19 Kota Pontianak menggelar pertemuan membahas evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah yang digelar di enam SD dan enam SMP," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak Syahdan Lazis di Pontianak, Jumat (26/2).

Dia mengatakan tidak ada kendala sejauh ini sejak dimulainya pembelajaran tatap muka pada enam SD dan enam SMP negeri sebagai percontohan.

"Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak maupun Satgas Covid-19 Kota Pontianak juga sudah diperoleh untuk melanjutkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Sekolah tatap muka tetap akan dilanjutkan, dan mudah-mudahan tidak ada kendala, semuanya sudah siap dengan protokol kesehatan," katanya.

Evaluasi dilakukan sejauh ini berdasarkan penyampaian dari kepala sekolah bahwa di sekolah yang dipimpin mereka tidak ada hambatan yang dihadapi. Pihak komite juga menyikapi hal yang sama.

Pihaknya berencana memperluas ke sekolah-sekolah lainnya. Dengan catatan atas persetujuan dari Wali Kota Pontianak selaku Ketua Satgas Covid-19. "Jika telah disetujui maka pembelajaran tatap muka maka akan diperluas kepada sekolah lainnya," ujarnya.

Ia menambahkan jika mendapat persetujuan sekolah yang dibuka untuk pembelajaran tatap muka jumlahnya SD sebanyak 30 sekolah dan SMP 22 sekolah.

Pihaknya mempersilakan sekolah swasta, khususnya SD dan SMP, yang sudah siap membuka pembelajaran tatap muka berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak serta Satgas Covid-19.

"Kemudian untuk sekolah-sekolah swasta juga sudah dimulai pembelajaran tatap muka seperti Mujahidin dan Al Azhar," kata Syahdan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyambut baik dibukanya pembelajaran tatap muka di sekolah sebagai langkah penyesuaian di masa pandemi Covid-19. Meskipun masih bersifat simulasi atau uji coba. Setidaknya para siswa dan guru menurutnya mulai terbiasa menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar.

"Intinya apapun kegiatan yang dilakukan asal menerapkan protokol kesehatan masih bisa dilakukan," katanya.

Ia mengingatkan pembelajaran tatap muka ini harus dilakukan hati-hati. Sebab di manapun berada, kapanpun, dan siapapun berpotensi tertular Covid-19. Tidak hanya di lingkup sekolah. Siswa ketika berada di rumah bertemu temannya juga bisa berisiko.

"Dengan evaluasi hari ini, di sekolah ada SOP masuk, belajar, pulang dan lainnya. Intinya di sekolah tidak boleh ada kerumunan, menerapkan protokol kesehatan, insya Allah aman," kata Sidiq.

Satgas Covid-19 Kota Pontianak yang mencakup bidang kesehatan dan pendidikan, akan terus melakukan koordinasi menyikapi hal tersebut. Satgas di semua tingkatan, bahkan di sekolah, bertugas melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah.

"Jadi Satgas ini akan memantau apakah ada masalah dalam penerapan pembelajaran tatap muka atau tidak," katanya.

 
Berita Terpopuler