Jenis Vitamin dan Nutrisi Ini Cegah Berkembangnya Covid-19

Penelitian awal buktikan vitamin C, B3, D dan zinc bantu pemulihan pasien Covid-19

flickr
Vitamin/ilustrasi. Penelitian awal buktikan vitamin C, B3, D dan zinc bantu pemulihan pasien Covid-19
Rep: Haura Hafizhah Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Virus Covid-19 masih tersebar di seluruh dunia. Setiap hari pun kasus Covid-19 semakin meningkat. Untuk mencegah masuknya virus tersebut ke dalam tubuh, sebuah penelitian menyarankan agar masyarakat mengkonsumsi suplemen nutrisi.

Dilansir dari newsmedical.net pada (23/2), kelompok lanjut usia banyak yang lemah daya tahan tubuhnya serta kekurangan nutrisi kalsium, vitamin C, vitamin D, folat dan zinc. Kekurangan vitamin B3 juga bisa menjadi kunci penurunan kekebalan, karena ini adalah prekursor nicotinamide adenine dinucleotide (NAD), mediator metabolik fundamental.

Oleh karena itu, beberapa peneliti telah mengeksplorasi kemungkinan keuntungan penggunaan suplemen nutrisi, terutama vitamin C, vitamin D, zinc dan vitamin B3 sebagai bagian dari pencegahan virus Covid-19. 

Infeksi virus Covid-19 menyebabkan kerusakan sel dan kematian melalui berbagai mekanisme, membajak jalur metabolisme energi sel, menekan sintesis seluler dari biomolekul, bersaing untuk ribosom dan bersaing untuk faktor transkripsi. Saat sel mendeteksi proses ini, ia bereaksi dengan respons imun bawaan yang pada akhirnya mengarah pada kekebalan adaptif yang lebih kuat dan spesifik.

"Vitamin B3, C dan D dan zinc telah terbukti berdampak pada respons imun bawaan awal dan memodulasi proses hilir selanjutnya yang terkait dengan infeksi virus Covid-19," kata dokter OB-GYN dari Universitas Calicut, India Liji Thomas. 

Kemudian, ia menjelaskan vitamin C untuk mengurangi keparahan flu biasa serta durasinya.  Ini telah dikonfirmasi oleh meta-analisis dari hampir 30 penelitian.  

Selain itu, vitamin C juga dapat mengurangi atau mencegah infeksi lain, termasuk yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan protozoa sebagai imunomodulator yang manjur.

Vitamin C adalah molekul yang sangat aman. Aktivitas antioksidannya sangat efektif mengingat penanda inflamasi dan oksidatif yang tinggi pada Covid-19 terutama hsCRP dan badai sitokin yang merupakan penanda stres oksidatif lainnya. 

Satu penelitian di China menunjukkan kalau vitamin C yang diberikan melalui infus intravena kepada pasien Covid-19 dengan berulang jika kondisinya kritis, meningkatkan status oksigenasi. Semua pasien yang dirawat dipulangkan ke rumah.

 

Lalu, Vitamin D juga memiliki peran penting dalam kekebalan, karena bentuk aktifnya berinteraksi dengan reseptor vitamin D (VDR) pada inti sel kekebalan.  Ini merangsang pembentukan peptida antimikroba, seperti cathelicidins dan defensins, agen spektrum luas melawan dan berbagai patogen. Sehingga memperkuat respons imun bawaan.

Di sisi lain, vitamin D memodulasi respon imun adaptif, termasuk pelepasan sitokin inflamasi. Ini dapat menurunkan kadar sitokin dalam Covid-19 dan dengan demikian mencegah badai sitokin yang mendasari presentasi Covid-19 yang parah. 

Kekurangan vitamin D dianggap sebagai faktor risiko COVID-19 di antara orang tua, orang kulit hitam, orang dengan indeks massa tubuh lebih tinggi, dan perokok.

Sedangkan Zinc terlibat dalam respons imun bawaan dan adaptif, mulai dari perkembangan sel imun dan seterusnya, melalui integritas mukosa.  Suplementasi dengan zinc telah ditemukan untuk mengurangi infeksi saluran pernafasan pada anak-anak, dan mengurangi pilek sehari. Namun, para peneliti sedang menguji menguji efek suplementasi zinc pada Covid-19.

 

Ia menambahkan vitamin B3 juga amat baik mencegah dan mengobati pasien Covid-19."Kekurangan vitamin B3 menyebabkan pellagra dan suplementasinya dapat membantu menghindari kelemahan terkait usia.  Virus Corona menyandikan enzim yang menentang aktivasi jalur PARP. Sehingga mencegah penipisan NAD," kata dia.

 
Berita Terpopuler