Wagub Minta Panitia Benahi Vaksinasi Covid di Tanah Abang

Wagub juga mengimbau para pedagang untuk bersabar menunggu giliran vaksinasi.

Republika/Febryan. A
Pedagang berkerumun saat antre untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (23/2)
Rep: Flori Sidebang Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan meminta panitia penyelenggara vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk membenahi alur pemberian vaksin di lokasi tersebut. Hal ini Ariza sampaikan usai terjadi antrean panjang dan menimbulkan kerumunan pedagang di Tanah Abang lantaran hendak mendapatkan vaksin pada Selasa (23/2).

Adapun panitia penyelenggara vaksinasi di Pasar Tanah Abang, yakni PD Pasar Jaya. Diketahui, akibat antrean tersebut, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 saat itu pun langsung dihentikan.

"Saya kira ini masalah yang sangat sederhana sesungguhnya. Ke depan kita minta untuk segera dibenahi," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/2) sore.

Ariza menjelaskan, Pemprov DKI mendorong PD Pasar Jaya untuk mengatur secara teknis dan detail alur pemberian vaksin Covid-19 bagi pedagang di Pasar Tanah Abang. Ia mencontohkan, adanya pengaturan jam bagi calon penerima vaksin yang sudah memiliki kupon.

"Jangan sekedar dibagikan kupon hari dan tanggalnya saja. Tapi jam diatur, umpamanya jam 8-9, jam 9-10 sehingga tidak terjadi kerumunan," tegas Ariza.

"Ini masalah teknis yang sederhana, tapi tidak boleh dianggap enteng, membagikan kupon harus diatur kapasitasnya, jumlahnya, waktunya, dibagi, tidak jam buka sampai jam tutup. Tapi dibagi berapa gelombang dan sebagainya," imbuh dia.

Ariza menuturkan, hal ini menjadi pelajaran dalam pelaksanaan pemberian vaksin Covid-19. Ia juga mengapresiasi tindakan Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan dan jajarannya yang telah menghentikan pelaksanaan vaksin lantaran terjadi kerumunan pedagang. Dia berharap, agar program vaksinasi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Apa yang dilakukan kapolsek dan jajaran sangat baik dan menjadi pembelajaran bagi semua dalam rangka pelaksanaan vaksin agar tetap mengatur sedemikian pelaksanaannya sesuai dengan protokol kesehatan," ujarnya.

Ia pun kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para pedagang untuk bersabar menunggu giliran vaksinasi. Menurut dia, jumlah pedagang di Pasar Tanah Abang yang menjadi sasaran penerima vaksin pun sekitar 10 ribu orang.

"Ya sabar dong, kan ada 10 ribu lebih. Jumlahnya banyak sekali, total sementara diperkirakan 300 ribu se-Jakarta pedagang. Enggak bisa semua. Sekarang kan animo masyarakat sangat tinggi," tutur dia.

Baca Juga

Sebelumnya, kegiatan vaksinasi massal di Lantai 8 dan 12 Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dihentikan di hari keenam. Penghentian kegiatan vaksinasi ini akibat terjadi kerumunan pedagang yang ingin divaksin.

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan, awalnya pedagang yang mengantre baik di lantai 8 maupun di lantai 12 masih tertib. Namun, lambat laun antrean memanjang dan berdesak-desakan sehingga menimbulkan kerumunan tak berjarak.

"Banyak pedagang datang tidak sesuai jadwal dan menyebabkan antrean tidak sesuai protokol kesehatan. Awalnya kami imbau jaga jarak. Tapi diimbau juga tetap tidak menjaga jarak," ujar Singgih saat ditemui di Lantai 8 Blok A Pasar Tanah Abang, Selasa (23/2).

Akhirnya polisi koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan diputuskan dihentikan. "Akhirnya kami bubarkan pedagang," katanya.

Dihentikannya kegiatan vaksinasi di Blok A Pasar Tanah Abang itu imbas dari para pedagang yang sudah tidak dapat mengikuti arahan petugas terkait penerapan protokol kesehatan. "Para tenaga kesehatan sudah pulang, sudah sepakat dihentikan. Ini karena para pedagang tidak teratur lagi," ujar Singgih.

 
Berita Terpopuler