Emil Minta Pasien Covid-19 di Area Banjir Dapat Perhatian

Gubernur instruksikan pasien Covid-19 di area banjir dapat atensi maksimal

ANTARA/Suwandy
Seorang anak tertidur dirumahnya yang terendam banjir di Lemah Abang, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2021). Menurut keterangan warga, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi sejak Kamis (18/2/2021) malam hingga Jumat (19/2/2021) pagi mengakibatkan meluapnya Kali Cilemah Abang hingga merendam sejumlah jalan dan pemukiman warga.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memastikan pemerintah Pusat dan Provinsi serta Kabupaten/Kota yang terkena banjir terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi berbagai bencana. Semua pemerintah daerah, tidak tinggal diam mengatasi bencana tersebut.

Menurut Ridwan Kamil, pihaknya juga memastikan penanganan dampak pada warga yang terkena Covid-19 di lokasi bencana banjir. “Nah ini juga sudah saya instruksikan agar pasien pasien covid di area banjir mendapatkan atensi yang maksimal,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Mapolda Jabar, Bandung, Senin (22/2).

Emil mengatakan, banjir yang diakibatkan tanggul jebol di Bekasi saat ini tengah ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sejak kejadian. Sebagai penanggung jawab, BBWS, tengah berproses melakukan perbaikan.

“Tadi malam juga saya masih koordinasi kan ada tanggul jebol ya Citarum. Sehingga sedang dilakukan penanganan secara sementara,” katanya.

Emil mengatakan, dalam proses perbaikan tanggul jebol, BBWS menemukan kesulitan kekurangan biobag yang digunakan untuk menambal tanggung yang jebol. “Hari ini saya minta dibeli sebanyak-banyaknya untuk dilakukan tanggul jebol,” katanya.

Menurut Emil, dalam proses penanganan banjir di Jawa Barat ada sejumlah proyek penanganan yang sudah selesai 100 persen. Tapi, ada juga yang masih dalam tahap pembangunan. “Contohnya adalah penyodetan sungai Cisangkuy yang tadinya ke Citarum ini melewati pemukiman bikin banjir hari ini Cisangkuy sudah belok ke Citarum tapi tidak melewati pemukiman. Itu akan diresmikan,” katanya.

Baca Juga

Sementara untuk pembangunan waduk Sadawarna, menurut Emil, saat ini sudah mencapai 50 persen fisik. Kalau sudah beres 100 persen di akhir tahun harusnya, banjir Subang tidak terjadi lagi secara maksimal.

"Tapi kita tidak boleh takabur ya, apakah semua upaya ini akan menyelesaikan. saya kira yang bisa dijanjikan adalah mengurangi. Kalau menyelesaikan Wallahu alam, karena faktor iklim ini tidak semua ilmu manusia bisa mengetahuinya,” katanya.

Kemudian, kata dia, waduk atau bendungan Ciawi dan Sukamahi yang ada di Bogor juga sudah lebih dari 50 persen namun belum selesai. Selain itu untuk Kali Bekasi baru berjalan awal tahun ini.

“Jadi kalau ditanya apa upaya upaya penanganan, tadi sudah saya sebutkan. Semua sedang dikerjakan, ada yang baru di mulai, ada yang baru 50 persen ada yang sudah 100 persen. Kita sebagai pemerintah tidak tinggal diam semua upaya terus dilakukan," kata Emil seraya mengatakan kalau sudah situasi darurat karena situasi engineringnya belum selesai maka fokus penanganan kebencanaan melalui BPBD, TNI Polri, Basarna dan lain lain.

 
Berita Terpopuler