NPI Keseluruhan Tahun 2020 Ditutup Surplus

Surplus transaksi berjalan didorong surplus neraca barang karena kenaikan ekspor.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kapal membawa peti kemas bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1). Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV 2020 tetap dapat menopang ketahanan eksternal meski defisit.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV 2020 tetap dapat menopang ketahanan eksternal meski defisit. Bank Indonesia (BI) mencatat NPI pada kuartal IV 2020 defisit 0,2 miliar dolar AS ditopang surplus transaksi berjalan yang berlanjut.

Baca Juga

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan transaksi modal dan finansial masih tercatat defisit rendah. "Dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2020 surplus 2,6 miliar dolar AS," katanya dalam keterangan pers, Jumat (19/2).

Surplus transaksi berjalan berlanjut pada kuartal IV 2020, ditopang oleh surplus neraca barang yang meningkat. Pada kuartal IV 2020 transaksi berjalan kembali surplus sebesar 0,8 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya sebesar 1,0 miliar dolar AS atau 0,4 persen dari PDB.

Surplus transaksi berjalan tersebut ditopang oleh surplus neraca barang akibat peningkatan ekspor yang didorong oleh perbaikan permintaan dunia dan harga komoditas. Peningkatan impor masih terbatas.

Sementara itu, defisit neraca jasa meningkat, terutama disebabkan oleh defisit jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi, serta defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight seiring kenaikan impor barang. Selain itu, perbaikan ekonomi domestik pada kuartal IV 2020 mempengaruhi kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung yang menyebabkan defisit neraca pendapatan primer meningkat.

Transaksi modal dan finansial pada kuartal IV 2020 tetap baik. Terutama ditopang oleh surplus investasi langsung dan investasi portofolio. Pada kuartal IV 2020, aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio makin meningkat seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan ekonomi domestik yang tetap terjaga.

Surplus investasi langsung mencapai 4,2 miliar dolar AS, meningkat dari kuartal sebelumnya, terutama dalam bentuk instrumen modal ekuitas. Selain itu, investasi portofolio net inflows sebesar 2,2 miliar dolar AS, setelah pada kuartal sebelumnya net outflows sebesar 1,9 miliar dolar AS.

 

"Perkembangan positif tersebut terutama didorong oleh aliran modal masuk neto pada Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah," katanya.

Sementara itu, transaksi investasi lainnya defisit cukup besar akibat peningkatan pembayaran pinjaman yang jatuh tempo serta penempatan simpanan dan aset lainnya di luar negeri. Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada kuartal IV 2020 mencatat defisit rendah sebesar 0,9 miliar dolar AS atau  0,3 persen dari PDB.

"NPI secara keseluruhan tahun 2020 surplus, sehingga ketahanan sektor eksternal tetap terjaga di tengah tekanan pandemi Covid-19," katanya.

Surplus NPI tahun 2020 sebesar 2,6 miliar dolar AS, melanjutkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar 4,7 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut didorong oleh penurunan defisit transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial. 

Defisit transaksi berjalan pada 2020 sebesar 4,7 miliar dolar AS  atau 0,4 persen dari PDB. Jauh menurun dari defisit pada 2019 sebesar 30,3 miliar dolar AS atau 2,7 persen dari PDB.

Penurunan defisit tersebut sejalan dengan kinerja ekspor yang terbatas akibat melemahnya permintaan dari negara mitra dagang yang terdampak Covid-19. Impor juga tertahan akibat permintaan domestik yang belum kuat.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada 2020 tetap surplus sebesar 7,9 miliar dolar AS. Sejalan dengan optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi domestik yang terjaga dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang mereda, terutama pada semester II 2020.

Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2020 meningkat menjadi sebesar 135,9 miliar dolar AS. Setara dengan pembiayaan 9,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.

 

Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia, dan koordinasi erat dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik tetap terjaga. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan. Guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna mendukung ketahanan sektor eksternal.

 
Berita Terpopuler