Presiden Joe Biden Akhirnya Menelepon Netanyahu

Sambungan telepon ini membantah spekulasi Biden tidak terlalu menyukai Netanyahu.

Al Arabiya
Joe Biden dan Benjamin Netanyahu pada tahun 2016.
Rep: Lintar Satria, Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan sambungan telepon pertama dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah tertunda cukup lama. Washington menyangkal spekulasi sengaja menunda menghubungi Netanyahu untuk menghina pemimpin Israel itu.

Baca Juga

Ditundanya sambungan telepon ini menimbulkan spekulasi Biden tidak terlalu menyukai Netanyahu karena perdana menteri itu memiliki hubungan dekat dengan mantan Presiden Donald Trump. Pada tahun 2017 presiden dari Partai Republik tersebut menelepon Netanyahu dua hari setelah ia dilantik.

Biden yang dilantik 20 Januari lalu sudah menelepon puluhan kepala negara. Gedung Putih mengatakan Netanyahu yang memiliki sejumlah perbedaan pendapat dalam isu Timur Tengah dengan Biden salah satu kepala negara pertama di kawasan itu yang ia telepon.

Para pakar menilai ditundanya Biden menelepon Netanyahu menunjukkan Presiden AS itu tidak ingin terlihat mendukung perdana menteri dalam pemilihan umum Israel 23 Maret mendatang. Beberapa pengamat mengatakan hal ini dapat membuat hubungan dua pemerintahan lebih dingin bila Netanyahu memenangkan pemilihan.

Namun tidak ada tanda-tanda ketegangan dalam laporan dua pemerintahan mengenai sambungan telepon tersebut. "Ini percakapan yang baik," kata Biden di Gedung Putih sebelum bertemu pemimpin-pemimpin buruh AS, Rabu (17/2) kemarin.

 

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan dalam pernyataannya Biden dan Netanyahu berbicara selama satu jam mengenai berbagai isu termasuk 'ancaman Iran' dan pembangunan hubungan antara Israel dan negara-negara muslim dan Arab. "Dua kepala negara juga mencatat koneksi lama pribadi mereka," tambah Kantor Perdana Menteri.

Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin itu membahas berbagai macama isu. Antara lain perlunya ' melanjutnya konsultasi' mengenai Iran. Dalam pernyataannya Gedung Putih mengatakan Biden memberitahu Netanyahu ia berniat memperkuat kerja sama pertahanan dengan Israel.

Di sambungan telepon itu Biden menekankan dukungnya pada normalisasi hubungan dengan negara-negara tetangga. Ia juga 'menekankan pentingnya' upaya menuju perdamaian Israel dan Palestina.

Gedung Putih membantah tertundanya Biden menghubungi Netanyahu memang disengaja untuk menghina pemimpin Israel itu. Pekan lalu juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan hal itu 'tidak disengaja'.

Pekan ini Netanyahu mengakui perbedaan pendapat dengan Biden dalam is Iran dan Palestina. Tetapi ia mengatakan keduanya menikmatik hubungan kerja yang kuat.

Hubungan kedua negara akan teruji bila Washington kembali bergabung ke kesepakatan nuklir Iran yang ditinggalkan Trump. Serta menentang pembangunan pemukiman Israel di daerah pendudukan yang diharapkan menjadi bagian negara Palestina di masa depan.

 
Berita Terpopuler